Timika, fajarpapua.com – Polda Papua bersama PGGM dan FKUB Kabupaten Mimika menggelar Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dalam rangka pemilihan kepada daerah (Pilkada) damai tahun 2024 di GOR Futsal jalan Poros SP 5 SP 2 Timika, Minggu (9/6).
KKR yang mengusung tema “Bangkit dan bermazmur bagi Kristus menuju Pilkada damai tanah Papua” tersebut merupakan komitmen TNI Polri untuk menjalin komunikasi bersama Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat demi menyukseskan perhelatan besar Pemilukada 2024.
Selain KKR juga dilkasanakan doa bersama lintas agama dari agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha yang dipimpin oleh pemimpin agama masing-masing secara bergantian.
Hadir dalam KKR tersebut Pangkogabwilhan III yang diwakili Askogabwilhan III, Kapolda Papua, Wakapolda Papua, Asisten II Setda Mimika mewakili Bupati Mimika, Ketua PGGM Mimika, Ketua FKUB, Ketua KPU, Ketua Bawaslu dan para tokoh yang ada di Kabupaten Mimika.
Ketua PGGM Pdt Donal Salima dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan KKR oleh Polda Papua bersama persekutuan gereja-gereja di Kabupaten Mimika hanya satu yaitu untuk menciptakan atmosfir situasi damai di atas Mimika.
“Maka yang kita harapkan semua Mimika akan penuh dengan damai, Mimika akan menjadi contoh bagi semua kabupaten, mulai dari sekarang ini sampai pada pelaksanaan Pemilukada yang akan datang,” ungkapnya.
Pihaknya percaya pelaksanaan kegiatan KKR yang berlangsung hari ini semata-mata bukan sebuah jadwal yang harus dilaksanakan tetapi pelaksanaan KKR menjadi bagian dari peran tugas bersama.
Selanjutnya Bupati Mimika yang diwakili Asisten II Willem Naa menyampaikan, kegiatan KKR ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, terutama dalam menyongsong pilkada serentak di tanah Papua.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya atas nama pemerintah kabupaten Mimika memberikan apresiasi atas terselenggaranya KKR, ini merupakan wujud cinta kasih kita semua kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga pada hari ini saya mengajak semua umat Tuhan untuk bersama-sama kita datang kehadirat Tuhan membawa semua pergumulan hidup kita, karena lebih baik satu hari di pelataran Tuhan dari pada seribu hari di tempat lain,” tuturnya.(ron)
