Timika, fajarpapua.com – Demi mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), Pemerintah Kabupaten Mimika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) membentuk Forum Kemitraan Multi-Stakeholder yang melibatkan lintas sektor.
Melalui forum ini, Bappeda Mimika bersama PTFI dan mitra kembali menggelar dialog bertajuk “Para-para SDGs Timika (PaSTi) No-Komen (NoKen)” untuk kali ke-5 yang secara resmi dibuka Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Inocentius Yoga Pribadi di Swiss-bellinn Hotel Timika, Rabu (19/6).
Dialog Pasti NoKen tersebut mengangkat tema “Penanggulangan Stunting Melalui Penguatan Ketahanan Pangan Lokal”. Tema ini sesuai dengan tujuan SDGs nomor 2, Tanpa Kelaparan atau “Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan”.
Slogan PaSTi NoKen merupakan singkatan dari Para-para SDGs Timika No Komen. Slogan ini memiliki makna filosofis dari kearifan lokal Papua, yaitu “Para-Para” yang berarti membicarakan segala hal menyangkut tujuan bersama guna memberikan manfaat bersama, serta menjadi komitmen bersama.
Sedangkan “NoKen” mengambil konteks budaya setempat, yaitu “noken” yang berfungsi sebagai wadah untuk mengisi apa yang dibawa, dan memiliki arti apa pun yang sudah diisi di dalam noken tidak akan dikomentari (No-Komen) kembali, agar dapat segera diolah dan ditindaklanjuti bersama dalam semangat kemitraan dan kolaborasi.
Mewakili Bupati Mimika, Staf Ahli Inocentius Yoga Pribadi dalam sambutannya mengatakan, Pemda Mimika mengapresiasi karena untuk menangani suatu persoalan bumi dan kehidupan bukan di tangan pemerintah saja tapi semua pihak bertanggung jawab.
Menurutnya, terkait stunting sudah dilaporkan sudah berjalan kurang lebih tiga tahun dimana sudah banyak hal yang dibahas.
“Kegiatan seperti ini sangat diperlukan, dengan adanya kolaborasi kita bisa menuangkan ide-ide bahkan program-program dan eksekusi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, ini menjadi perhatian kita semua,” tuturnya.
Diungkapkan, angka stunting hasil musrembang disampaikan Timika termasuk yang berprestasi menurunkan dalam waktu cepat.
“Sehingga dalam kegiatan kolaborasi yang diprakarsai oleh PTFI ini kami sampaikan terima kasih dan apresiasi karena sudah menjadi komitmen bersama untuk terus kita membahas atau berbicara diskusi tentang penanganan stunting yang berdampak pada kehidupan yang berkelanjutan sesuai dengan maksud dan tujuan,” ungkapnya.
Selanjutnya mewakili Manajemen PTFI Manager Community Health Development PTFI Daniel Perwira dalam sambutannya mengatakan, melalui forum ini bisa berbagi informasi tentang apa yang dilakukan dan apa yang sedang dilaksanakan program-program untuk penanganan masyarakat.
“Di sini dulu kita bisa saling mengetahui bagaimana koordinasi yang perlu kita bangun sehingga seluruh program yang dilakukan masing-masing stakeholder tidak tumpang tindih dan bisa bersinergi serta bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
PT Freeport Indonesia saat ini sudah melakukan persiapan pelaksanaan program yang terkait dengan penanganan stunting secara khusus di beberapa kampung serta bermitra dengan lembaga pembangunan internasional dibawah pemerintahan Amerika Serikat dan juga dibantu oleh yayasan wahana visi di Indonesia.(ron)