BERITA UTAMAMIMIKA

Didukung Freeport, Pemda Mimika Luncurkan Program Pengendalian Malaria dan Stunting di Delapan Kampung

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
99
×

Didukung Freeport, Pemda Mimika Luncurkan Program Pengendalian Malaria dan Stunting di Delapan Kampung

Share this article
e4d0b676 d06e 4880 9575 6d947f5fc55e
Berfoto bersama usai peluncuran pengendalian malaria dan stunting di delapan Kampung di Puskesmas Mapurujaya, Kamis (18/7).

Timika, fajarpapua.com – Pemda Mimika bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan peluncuran program pengendalian malaria dan stunting di delapan kampung.

Adapun kedelapan kampung yang menjadi sasaran program tersebut antara lain Koperapoka, Nawaripi, Tipuka, Ayuka, Omawita, Ohotya, Fanamo dan Nayaro.

Peluncuran program ditandai dengan penekanan sirine oleh Bupati Mimika Johannes Retton dan Director, Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma di Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur, Kamis (18/7).

Claus Wamafma menyampaikan PTFI selama ini mempunyai kepentingan besar terutama dalam penanganan malaria.

Dikatakan di lingkungan PTFI ada berbagai macam penyakit yang menyerang karyawan tetapi hanya malaria yang mempunyai departemen khusus yang berdiri sejak Tahun 1996 lalu.

“Pada Tahun 1996, orang sudah kenal Malaria Kontrol. Jadi kita cukup punya keseriusan yang tinggi terkait dengan malaria karena ini tidak hanya berkaitan dengan karyawan kita, tapi juga dengan lingkungan dan masyarakat,” jelasnya.

Oleh sebab itu lanjutnya PTFI selalu berkomitmen menangani malaria dan bahkan sudah dilakukan sejak lama dengan berdirinya Malaria Center sejak Tahun 1996 atau 28 tahun lalu.

Menurutnya komitmen PTFI tidak hanya untuk malaria tetapi juga dalam hal stunting dengan cara mendorong langkah-langkah pengurangan angka stunting secara bersama-sama.

“Kolaborasi ini tidak hanya menjadi program tetapi ini menjadi gerakan sehingga ini bisa melibatkan banyak semua stakeholder untuk sama-sama melawan Malaria dan stunting,” ungkapnya.

Selanjutnya Bupati Mimika Johannes Rettob memberikan apresiasi dengan adanya kerja sama yang dilakukan oleh pihaknya dengan PTFI juga beberapa pihak lain demi mendukung penurunan stunting dan malaria.

“Pencanangan kerja sama hari ini adalah sesuatu yang luar biasa dimana kita selama ini selalu kerja parsial atau terpisah, tapi kini kita bekerjasama multi stakehoder. Terima kasih buat PTFI, USAID, International SOS dan Wahana Visi yang sudah berkolaborasi bersama pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ia berharap kerja sama yang dilakukan tidak hanya menjadi upacara seremonial saja tetapi juga dilakukan dan dipraktekkan.

“Pelaksanaan kegiatan hari ini tujuannya bukan hanya untuk kesehatan tapi ini suatu kegiatan besar yang terget terakhirnya adalah masyarakat itu sehat, cerdas dan sejahtera ini target kita terutama. Sehingga program kesehatan seperti malaria dan stunting itu suatu jalan kita bisa melayani masyarakat secara umum untuk masyarakat sejahtera,” ungkap Bupati

Diungkapkan PTFI sangat mendukung penuh Pemda Mimika dalam program Kesehatan masyarakat di antaranya dalam pengendalian malaria dan pencegahan stunting.

Dalam program tersebut PTFI juga menggandeng USAID dengan meluncurkan program Percepatan Penurunan Stunting (PASTI) Papua pada 2024 hingga 2026 dengan target penerima manfaat di Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Asmat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, jumlah penderita malaria di Indonesia berjumlah 415 ribu orang dan 9 Kabupaten di Papua menjadi daerah endemis tinggi malaria.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mencatat 145 ribu orang di Kabupaten Mimika menderita penyakit malaria dengan tren yang terus meningkat dalam 4 tahun terakhir.

Selanjutnya berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Mimika mencapai 24,7%. Masih lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 21%.

Dalam peluncuran program tersebut dilakukan pemberian kelambu, juga pengenalan program makanan sehat bagi bayi dan balita.

Kemudian juga dilakukan penyemprotan insektisida atau yang disebut Indoor Residual Spraying (IRS) oleh Plt Bupati Mimika Johannes Rettob dan Executive Vice President Technical Services PTFI Christopher E. Zimmer di rumah warga yang berada di depan Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *