Nabire, fajarpapua.com- Gedung VIP Room Pemerintah Papua Tengah yang berada di Bandara Douw Atarure Nabire, telah resmi dioperasikan.
Pengoperasian gedung VIP ini ditandai dengan peresmian yang dilakukan Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, pada Rabu 17 Juli 2024.
Untuk diketahui, gedung VIP ini bukan hanya sekedar indah dan megah, namun dilengkapi dengan fasilitas pendukung layaknya disejumlah Bandara besar lainnya di Indonesia.
Selain ruang rapat, didalam gedung juga terdapat kamar VVIP, Mushola, mesin X-Ray dan juga dilengkapi CCTV serta metal detektor.
Bahkan dari sisi keamanan, Pemprov Papua Tengah juga melengkapi gedung VIP ini dengan ruangan yang dilapisi baja anti peluru.
“Semoga fasilitas ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga segala urusan di Provinsi Papua Tengah menjadikan Bandara ini sebagai gerbangnya. Saya berharap gedung VIP ini dapat kita jaga dan rawat bersama,” ungkap Ribka Haluk.
Ribka Haluk mengatakan, peresmian ini merupakan momen penting karena pembangunan VIP Room Bandara yang dilaksanakan pemerintah Provinsi Papua Tengah menjadi bukti perkembangan pembangunan di bidang perhubungan udara.
Menurutnya sejak awal pembangunan dimulai pada tanggal 11 Oktober pemerintah daerah mendorong pembangunan infrastruktur lain seperti jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih, perbankan, pemasangan lampu penerangan dan pelaksanaan land clearing sisi laut untuk safety zone penerbangan.
“Kami memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan dalam pembangunan gedung ini. Saya percaya siapa pun yang datang ke Nabire akan senang dan bahagia,” katanya.
Ribka Haluk memaparkan, selain pembangunan VIP Bandara Nabire, pihaknya juga mempercepat pembangunan bandara agar dapat didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing.
“Hari ini sudah berkontrak perpanjangan landasan dari 1.600 meter menjadi 2.500 meter dan diupayakan bulan Desember 2024 dapat selesai. Tentu kita berharap pesawat Boeing akan mendarat di bulan Desember, karena kami itu merupakan kado yang ingin kami berikan kepada masyarakat,” katanya.
Hal lainnya, kata Ribka Haluk, pembangunan sisi laut dengan penimbunan untuk safety zone agar keamanan proses landing dan take-off pesawat dapat lebih terjamin.
Lalu pembangunan pagar sisi laut untuk menjamin tidak adanya gangguan lain yang dapat mempengaruhi penerbangan.
“Pemberian subsidi ke pihak Damri, sehingga biaya transportasi darat dari Bandara lama ke Bandara baru gratis bagi masyarakat. Pemberian hibah dana kepada pihak UPBU Kelas II Nabire sebesar 31 miliar rupiah untuk pembangunan apron sebagai persiapan tempat parkir pesawat berbadan besar,” tutupnya. (red)