Nabire, fajarpapua.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menargetkan perpanjangan runway Bandara Douw Aturure Nabire Rampung pada Desember 2024.
Perpanjangan landasan pacu hingga mencapai 2.500 meter tersebut dilaksanakan guna mendukung pengembangan sektor ekonomi maupun sektor pariwisata.
Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengatakan panjang landasan pacu Bandara Douw Aturure saat ini hanya 1.600 meter dan akan ditambah 900 meter dalam tahun ini.
Penambahan landasan pacu Bandara merupakan upaya pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Sementara Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Otonomi Khusus Papua Tengah, Ukkas menjelaskan, perpanjangan landasan pacu dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
Dijelaskan seluruh pembiayaan perpanjangan landasan pacu Bandara Douw Atarure Nabire dibebankan pada APBD Papua Tengah.
Ini merupakan komitmen pemerintah daerah meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus menekan tingkat kemahalan harga tiket pesawat dari dan keluar Nabire.
“Kami juga sudah teken kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan beberapa maskapai, termasuk Trans Nusa supaya masuk ke Nabire,” ujar Ukkas.
Menurut dia konektivitas transportasi udara yang lancar, memudahkan wisatawan domestik dan internasional untuk berkunjung ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Nabire.
Peningkatan infrastruktur Bandara Douw Aturure Nabire tidak hanya dilakukan dengan menambah landasan pacu, melainkan perluasan gedung dan fasilitas ruang tunggu penumpang.
“Rabu kemarin (17/7) penjabat gubernur sudah meresmikan ruangan VVIP bandara dan ke depannya peningkatan sarana prasarana terus dilakukan,” ucap Ukkas.
Ia menyebut Dinas Perhubungan Papua Tengah bersama Unit Penyelenggara Bandara Kelas II Nabire sudah menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) senilai Rp 31 miliar.
Penandatangan NPHD merupakan upaya pemerintah provinsi mendorong percepatan perpanjangan landasan pacu Bandara Douw Aturure yang menelan biaya kurang lebih Rp 100 miliar.
“Target perluasan landasan pacu bandara supaya pesawat berbadan besar seperti Boeing bisa masuk dan melayani masyarakat,” ucap Ukkas. (an)