Timika, fajarpapua.com – Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom menyampaikan pimpinan OPM Egianus Kogoya akan segera melepaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang telah disandera lebih dari satu tahun.
Meski belum diketahui kepastian waktu pembebasan pilot yang disandera TPN OPM sejak 7 Februari 2023, namun Sebby memprediksi dalam waktu dua bulan kedepan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sebby melalui rekaman suara yang diterima media, Sabtu (3/8) hari ini.
Dalam rekaman suara tersebut Sebby mengatakan dirinya sudah berbicara langsung dengan Egianus Kogoya melalu sambungan Video Call terkait pembebasan pilot tersebut.
“Saya video call langsung dengan Egianus terkait pembebasan pilot, dan saya memberikan saran dan kritik tentang untung rugi menyandera pilot. Dari saran saya dia menyetujui untuk membebaskan dan meminta juru bicara dengan Kepala Staf bisa mengeluarkan proposal untuk pembebasan pilot,” katanya.
Lanjutnya dalam komunikasi tersebut Egianus juga meninta tim diplomat, Komnas dan pejuang OPM agar meninggalkan perbedaan pendapat dan bersatu untuk segera membebaskan pilot.
“Egianus meminta kami semua bersatu dan satukan persepsi dan melajukan persiapan pembebasan pilot demi kemanusiaan dalam waktu satu dua bulan ini harus segera dibebaskan,” ungkapnya.
Menurut Sebby, Egianus Kogoya mengirimkan video untuk dilakukan publikasi yang menyatakan meminta kepada masyarakat Nduga tidak boleh melakukan pengancaman.
Selain itu yang bersangkutan juga berpesan jika akan berbicara terkait pilot agar bertemu langsung dengan Egianus dan berbicara di lapangan.
“Dia ada kirim video yang menyatakan agar warga Nduga termasuk pemimpin gereja, tokoh gereja, tokoh adat atau pemerintah tidak boleh melakukan pengancaman terhadap kami,”jelasnya.
Ia mengungkapkan karena tidak ada upaya apapun dari pihak Indonesia dan Selandia Baru maka dengan rendah hati Egianus akan melakukan pembebasan pilot demi kemanusian.
“Bahwa pada prinsipnya selama 1,6 tahun kami mencoba menguji untuk bebaskan pilot tapi tidak mampu bebaskan pilot melalui cara apapun. Maka Panglima Egianus mengatakan dengan rendah hati demi kemanusiaan kami akan bebaskan pilot bekerja sama dengan markas pusat dan meminta kepada seluruh masyarakat Papua mohon mendukung keputusan ini,”ungkapnya.(red)