Jayapura, fajarpapua.com- Polda Papua akan membentuk tim terpadu dalam pengawasan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Papua.
Pengawasan ini dilakukan untuk mengatasi antrian panjang BBM yang sering terjadi di sejumlah SPBU di Kota Jayapura dan sekitarnya.
Irwasda Polda Papua, Kombes Pol Yosi Muharmata mengatakan, antrian panjang yang terjadi di SPBU ini telah dikeluhkan oleh masyarakat.
“Masyarakat sudah menyoroti panjangnya antrian BBM terutama jenis solar di sejumlah SPBU di Kota Jayapura dan sekitarnya. Jadi Polda Papua akan segera membentuk tim terpadu yang akan laksanakan pengawasan di sejumlah SPBU yang selama ini termonitor memiliki antrian BBM yang cukup panjang,”kata Kombes Pol Yosi Muharmata, Rabu (4/9).
Muharmata menjelaskan, pembentukan tim terpadu tersebut dilakukan usai menggelar pertemuan dengan perwakilan dari Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, dan sejumlah pengelola SPBU di Kota Jayapura.
Tim terpadu tersebut melibatkan berbagai unsur di kepolisian, termasuk dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Papua yang nantinya akan melakukan penyelidikan, apabila terindikasi adanya praktek-praktek yang melanggar hukum, terutama dalam hal pendistribusian BBM jenis solar di masing-masing SPBU.
Dikatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku untuk melakukan langkah langkah nyata untuk memotong panjangnya antrian BBM subsidi jenis solar, diantaranya adalah menambah jam operasional SPBU, dan juga membuka pelayanan distribusi BBM dari depo pertamina di hari libur.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menjelaskan, secara umum stok BBM di depo Pertamina Jayapura cukup sampai sekarang. “Stok BBM masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 20 hari kedepan,”ucap dia.
Selain itu, untuk di SPBU pikanya memastikan tidak ada kekurangan stok BBM bersubsidi jenis solar. Edi membantah jika ada pihak-pihak yang menuding penyebab utama dari panjangnya antrian di spbu adalah akibat stok bbm jenis solar yang berkurang.
Lanjut Edi Mangun, pertamina juga sudah melakukan pengawasan terhadap distribusi bbm bersubsidi jenis solar di tengah masyarakat, dan pengawasan tersebut dilakukan dalam bentuk barcode di setiap SPBU. “Kami sudah melakukan pemblokiran terhadap 2500 lebih barcode yang terdeteksi sebagai barcode ganda, yang selama ini ikut mengantri dan mengambil jatah BBM bersubsidi jenis solar,”tuturnya.
Edi mengaku penyebab terjadinya antrian panjang BBM di SPBU Kota Jayapura dan sekitarnya adalah akibat dari lokasi SPBU yang secara teknis cukup sempit sehingga tidak mampu menampung antrian kendaraan, sehingga terjadi antrian panjang di beberapa SPBU di Kota Jayapura.(hsb)