Jayapura, fajarpapua.com- Maskapai penerbangan Trigana Air yang memiliki sejarah panjang pelayanan angkutan udara di Tanah Papua hingga kini belum membuka rute ke ibukota Provinsi Papua Tengah, Nabire.
Terkait ini, Manager Sales Trigana Air Jayapura, Budiono kepada wartawan m, Selasa (8/10) mengungkapkan keterbatasan landasan pacu di Bandara Douw Aturure Nabire menjadi kendala utama.
Menurutnya, pesawat Boeing 737, yang menjadi andalan maskapai tersebut untuk melayani beberapa rute, belum dapat mendarat di Bandara Douw Aturure.
“Bandara Nabire hanya bisa didarati oleh pesawat jenis Avions de Transport Regional atau ATR. Sementara pesawat kami tipe ini hanya dua unit yang saat ini digunakan untuk melayani wilayah Papua Selatan,” ungkap Budiono.
Dijelaskan dua pesawat ATR yang dimiliki Trigana Air saat ini digunakan untuk melayani rute Merauke – Ewer dan Merauke – Kepi, wilayah Papua Selatan.
Budiono menambahkan Trigana Air bersedia membuka rute ke Papua Tengah, termasuk Nabire, jika landasan pacu Bandara Nabire diperpanjang.
Namun demikian lanjutnya keputusan akhir untuk membuka rute pelayanan penerbangan ke Nabire tetap berada di tangan kantor pusat Trigana Air.
Sementara itu, untuk melayani rute Papua Pegunungan, Trigana Air mengoperasikan pesawat Boeing 737 seri 300 dan 500, masing-masing dengan kapasitas 146 dan 122 penumpang.
Oesawat ini melayani rute Jayapura – Wamena dengan frekuensi empat kali sehari dan Jayapura – Dekai satu kali sehari.
Dengan demikian, Trigana Air tetap berkomitmen untuk melayani penumpang di Papua dengan rute-rute yang sudah ada, sambil menunggu perkembangan terkait infrastruktur di Bandara Douw Aturure Nabire yang memungkinkan pembukaan rute baru. (red)