Timika, fajarpapua.com – Beredar video Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera (tawan) para pekerja bangunan Puskesmas di Sinak Barat Kabupaten Puncak pada Sabtu 30 November 2024. Diduga para anggota OPM tersebut meminta sejumlah uang keamanan dari para pekerja.
Di video tersebut terlihat kurang lebih delapan anggota OPM sambil berdiri, ada yang mengambil video, ada yang berbicara dan ada empat orang yang memegang senjata laras panjang sedangkan para pekerja bangunan tampak berjongkok.
Salah satu anggota OPM mengatakan, para pekerja gedung puskesmas Sinak Barat melibatkan tenaga masyarakat setempat, menggunakan alat chainsaw untuk menebang kayu, kumpul batu, namun upah para pekerja belum dibayar.
Padahal saat ini progress pembangunan sudah mencapai 90 persen. Anggaran pembangunan puskesmas Sinak bersumber anggaran dari DAK (Dana Alokasi Khusus), demkian kata seorang yang anggota OPM dalam video itu. Akibat keterlambatan pembayaran semua tagihan pembangunan fisik dari anggaran DAK tidak bisa dilakukan.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan SE MM mengatakan, saat ini pihaknya masih menelusuri peristiwa itu. Namun menurut beberapa sumber bahwa setelah membuat video, OPM telah melepas para pekerja bangunan tersebut. Kondisi terakhir para pekerja dilaporkan selamat.
“Tampak gerombolan OPM meneror dan mengintimidasi para pekerja pembangunan Puskesmas dengan meminta sejumlah uang yang berada di lokasi pembangunan Puskesmas Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah,” kata Kapendam saat dikonfirmasi Minggu (1/12).
Kapendam mengungkapkan, seperti video yang beredar tampak 14 orang pekerja bangunan Puskesmas diancam oleh OPM bersenjata dan kemudian melakukan pernyataan sikap dengan meminta sejumlah dana/uang.
“Kelakuan OPM sudah nyata sebagai preman yang selalu memeras masyarakat, bukan hanya merampas hasil bumi, namun juga mengintimidasi meminta uang setiap pembangunan di Papua,” tegas Kapendam.(ron)