Timika, fajarpapua.com – Personel Puncak sedang mendalami laporan sekelompok orang yang membawa senjata api menahan para pekerja yang sedang membangun Puskesmas Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak pada Sabtu (30/11).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi (2/12) membenarkan kejadian tersebut.
“Pembangunan tersebut melibatkan tenaga kerja masyarakat lokal setempat seperti sensor kayu, kumpul batu, dan terlibat dalam pembangunan. Progres Pembangunan sudah mencapai 90 persen, sampai bulan Desember 2024 diperkirakan akan selesai 100 persen,” ucap Kabid Humas Polda Papua.
Ditempat terpisah Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia mengatakan Anggaran Pembangunan Puskesmas Sinak bersumber dari DAK, dan tagihan dari Dinas Kesehatan Puncak sudah masuk ke Keuangan Puncak, namun sampai saat ini dana DAK dari pusat belum transfer ke Kasda Puncak.
“Pj. Bupati Puncak sudah menyurat ke Gubernur, Kemenkeu, dan Kemendagri, namun dana DAK belum juga ditransfer,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan akibat keterlambatan transfer dana DAK ke Kabupaten Puncak, semua tagihan pembangunan fisik dari anggaran DAK tidak bisa dilakukan. Atas kendala tersebut sekelompok orang dengan membawa senjata api mengancam Pemerintah Puncak dan juga menahan para pekerja Puskesmas Distrik Sinak Barat.
Adapun keluhan dari salah satu orang diantara sekelompok orang yang membawa senjata api di video tersebut yang mengatakan bahwa anggaran saat ini belum berjalan, dan ada beberapa proyek seperti angkutan, tumpo masih menunggak, pemerintah diminta menyelesaikan persoalan tersebut.
“Minta tolong untuk Pemerintah Kabupaten Puncak segera keluarkan anggaran Rumah Sakit di Distrik Sinak Barat ini dan meminta agar Pemerintah tidak menyembunyikan dana anggaran Rumah Sakit tersebut,” ujarnya.(ron)