Timika, fajarpapua.com – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mimika (IPMAMI) menggelar demonstrasi di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Mimika yang terletak di Jalan Poros SP2-SP5, Kamis (9/1).
Demonstrasi yang digelar oleh pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang menuntut ilmu disejumlah kota studi untuk menuntut transparansi dalam memberikan beasiswa.
“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Mimika untuk bersikap transparan dalam pemberian beasiswa,” Ketua IPMAMI Manado yang juga koordinator demo, Roby Mahal kepada wartawan.
Menurutnya, IPMAMI menduga ada manipulasi data para pelajar atau mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Mimika.
Dugaan ini mencuat karena dalam surat keputusan (SK) penerima beasiswa yang dikeluarkan Pemda Kabupaten Mimika tidak sesuai dengan data yang diberikan.
Hal ini lanjutnya menambah kekecewaan para mahasiswa karena dari sekitar lima ribu yang diusulkan dipangkas tinggal 230 mahasiswa.
Dirinya juga mempertanyakan sumber data penerima beasiswa yang tercantum dalam SK tersebut yang dinilainya direkayasa dan tidak mengakomodir mahasiswa asal Amungme maupun Kamoro.
“Semua mahasiswa asal Mimika yang memenuhi syarat seharusnya mendapatkan kesempatan yang sama menerima beasiswa tanpa diskriminasi,” ujarnya.
Pihaknya lanjut Roby, sudah mengikuti proses sesuai alur dengan memberikan data mahasiswa yang ada di kota study nya yaitu Manado, Jayapura, Manokwari, dan se-Jawa Bali pada staf Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika pada Juni 2024 lalu.
“Kami ini sudah memberikan data yang diminta tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika,” ucapnya.
Ketua IPMAMI Jayapura, Banianus menegaskan, Pemda Kabupaten Mimika tidak boleh melakukan sinkronisasi data dengan YPMAK.
Menurutnya beasiswa yang diterima dari YPMAK merupakan hak mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang terkena dampak operasi PTFI.
“Saya minta Pemkab lebih transparan kenapa bisa nama-nama kami tidak ada dalam pemberian beasiswa. Padahal sebelumnya ribuan mahasiswa dapat beasiswa. Kemudian Pemkab juga tidak boleh lakukan sinkronisasi data,” pungkasnya.
Menanggapi tuntutan para pendemo, Kepala Bidang SD, Disdik Mimika, Stanislaus Layan mengatakan aspirasi tersebut akan diteruskan ke Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika.
“Saya terima aspirasi, selanjutnya saya teruskan ke Pimpinan, karena saya tidak mengerti juga soal pembagian beasiswa ini,” pungkasnya. (moa)