BERITA UTAMAPAPUA

Dalangi Pembantaian Dua Tukang Chainsaw di Yalimo, Brigjen Faizal: Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
7095
×

Dalangi Pembantaian Dua Tukang Chainsaw di Yalimo, Brigjen Faizal: Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati

Share this article
IMG 20250109 WA0013
Aske Mabel

Jayapura, fajarpapua.com- Mantan anggota Polres Yalimo, Aske Mabel disebut sebagai dalang pembantaian yang menewaskan dua tukang chainsaw di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.35 WIT kemarin.

Kedua korban adalah warga sipil berinisial EF (37) dan AT (34), diketahui tewas akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh kelompok Aske Mabel yang sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai panglima Kodap Balim Timur Yali-Yalimo.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra yang memiliki informasi penembakan dikakukan oleh kelompok Aske Mabel.

“Dari informasi yang kami terima, penembakan ini dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel,” kata Joni dalam keterangan tertulisnya.

Tangkap Hidup atau Mati

Sebelumnya, Wakapolda Papua Brigjen Pol Faizal Rahmadani saat memberikan pengarahan kepada para personel Satgas Tindak Operasi Damai Cartenz 2025 di Jayapura, Jumat, 27 Desember 2024 lalu mengatakan Aske Mabel menjadi salah satu target buruan Satgas Damai Cartenz.

Aske Mabel, pecatan anggota Polri menjadi salah satu target penegakan hukum dan masuk daftar pencarian orang (DPO) karena membawa kabur empat pucuk senjata api organik milik Polres Yalimo.

“Perintahnya adalah kejar, tangkap hidup atau mati, apalagi kalian mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan DPO Aske Mabel,” kata Faizal Rahmadani.

Dia mengatakan tugas penangkapan itu diserahkan kepada personel yang tergabung dalam Satgas Tindak Operasi Damai Cartenz yang bertugas di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, yang bersama Satgas Gakkum akan melakukan pemetaan, pengejaran, dan penindakan.

“Untuk DPO Aske Mabel diperintahkan agar dikejar, ditangkap hidup atau mati,” tegas Faizal Rahmadani.

Selain itu, kepada personel Satgas Tindak Operasi Damai Cartenz yang berada di Wilayah Nduga juga diperintahkan untuk selalu siap dan siaga karena di wilayah itu ada kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari kelompok Egianus Kogoya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *