Timika, fajarpapua.com – Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) menggelar musyawarah besar (Musbes) yang diadakan selama dua hari di Hotel Horison Diana Timika, Jumat (24/1) dan Sabtu (25/1). Kegiatan itu mengangkat tema “Negele Atie” yang artinya “Diakui Sebagai Pemilik”.
Turut hadir, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan Inosensius Yoga Pribadi, anggota DPRD Kabupaten Mimika, anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Direktur YPMAK Dr. Leonardus Tumuka, Gapensi, Lemasa, Lemasko dan para tamu undangan.
Ketua HAPAK Oteanus Hagabal menyampaikan, ini merupakan moment bersejarah baru untuk HAPAK dan menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dan komitmen membangun organisasi.
“Saya ingin mengapresiasi yang setinggi-tinggi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya MUSBES ini dengan baik secara moral maupun materil,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Lanjut dia, HAPAK memiliki visi-misi besar memperdayakan pengusaha adat agar mampu bersaing dalam dunia bisnis yang modern tanpa meninggalkan nilai adat dan budaya.
“Menjadi penggerak dalam pembangunan, ekonomi masyarakat adat yang berlandaskan kearifan lokal, memagari hak-hak usaha bagi anak-anak asli Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lain, menjaga dan melestarikan warisan budaya kita agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman,” ungkapnya
“Kita juga memahami bahwa perjalanan kita tidak mudah, selama periode 2021-2024 banyak tantangan yang telah kita hadapi bersama, mulai dari keterbatasan akses, dukungan, sumber daya, hingga dinamika sosial. Tetapi dengan semangat kolektif dan dukungan dari seluruh anggota terlebih semangat 10 pendiri yang berhasil mencapai banyak hal,” tambahnya.
Ia berharap dengan Musbes pertama ini dapat merefleksikan perjalanan organisasi, menyusun program kerja yang realistis, inovatif, dan berdampak langsung.
“Memilih pemimpin dan pengurus baru yang memiliki integritas, visi, dan dedikasi untuk melanjutkan perjuangan HAPAK, dan menguatkan solidaritas dan semangat kebersamaan sehingga HAPAK dapat terus tumbuh menjadi organisasi yang kuat, profesional, dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan anggota serta masyarakat adat secara keseluruhan,” jelasnya.
Semantara itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan Inosensius Yoga Pribadi, menyampaikan musyawarah ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis dalam upaya menghimpun dan menyatukan seluruh pengusaha dari suku amungme dan kamoro, serta memperkuat persatuan, solidaritas, dan kerja sama dalam membangun perekonomian daerah yang mandiri dan berkelanjutan.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia pelaksana yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan ini. Saya juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta mubes, baik yang berasal dari kabupaten mimika maupun dari luar daerah,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi para pengusaha dari suku Amungme dan Kamoro. Yakni, menyusun rencana kerja dan strategi bersama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis adat dan budaya lokal. Memperkuat peran pengusaha lokal sebagai motor penggerak pembangunan daerah, terutama dalam menghadapi persaingan di era modern.
“Kami, pemerintah daerah, berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah strategis yang dihasilkan dari musyawarah ini. Kami menyadari bahwa pengusaha lokal berperan besar mendorong perekonomian, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap hasil musyawarah besar ini tidak hanya menjadi dokumen yang tersimpan, tetapi dapat diimplementasikan secara nyata untuk membangun sinergi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat adat,”pungkasnya. (moa)