Timika, fajarpapua.com – Pemda Mimika melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bersama TNI-Polri mengumpulkan para perwakilan forum seperti FPK, FKUB, FKDM, TKDD, serta tokoh masyarakat, adat, dan agama di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Jalan Cenderawasih, Rabu (12/2).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban (kamtibmas) serta tidak mudah terprovokasi selama proses sidang sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) masih berlangsung. Setiap tindakan di luar aturan hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sekda Mimika, Petrus Yumte, dalam arahannya menyampaikan proses sidang sengketa Pilkada Kabupaten Mimika di MK masih berjalan.
“Proses yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini patut kita hormati bersama. Hasil dari sidang tersebut nantinya diharapkan menjadi yang terbaik dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat Kabupaten Mimika,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, meskipun suasana di masyarakat masih hangat akibat perbedaan pilihan, hal tersebut tidak boleh mengarah pada gesekan. Semua pihak merupakan bagian dari keluarga besar Timika, dan mari bersama-sama menjaga Mimika sebagai rumah serta menghindari provokasi negatif.
“Mari kita terima dan dukung apapun hasilnya agar pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan kepemimpinan di daerah ini dapat berjalan lancar. Tujuannya adalah untuk mensejahterakan masyarakat Mimika,” tegas Petrus Yumte.
Sementara itu, mewakili Kapolres Mimika, Kabag Ops Polres Mimika, AKP Hendri Alfredo Korwa berharap masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan terprovokasi atau menyebarkan isu hoax.
“Kami dari pihak keamanan dalam hal ini TNI-Polri akan terus mengawal dan melakukan pengamanan agar situasi kamtibmas tetap kondusif,” ujarnya.
Di sisi lain, mewakili Dandim 1710/Mimika, Kasdim Mayor Inf Abdul Munir menegaskan keamanan dan ketertiban bukan hanya tanggung jawab TNI-Polri, melainkan tanggung jawab bersama.
“Kami tidak akan mampu menjaga seluruh wilayah Kabupaten Mimika tanpa dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kekompakan kita semua dalam memelihara keamanan yang selama ini sudah baik dan harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Menurutnya, keamanan dan ketertiban merupakan dua aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa keduanya, masyarakat tidak dapat hidup dengan tenang dan nyaman.
“Keamanan dan ketertiban adalah pondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat. Jika keamanan di wilayah tercipta, maka pembangunan dapat berjalan dengan baik,” tuturnya. (ron)
Di Kabupaten lain ada bergejolak pasca Putusan di MK terkait PHPU, jadi wajar kalau ada langkah Pemda bersama FORKOPIMDA melakukan Sosialisasi untuk mencegah hal-hal yang tdk diinginkan..