Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Daerah Mimika diminta segera menertibkan praktik arogansi yang dilakukan oknum sopir rental di Bandara Mozes Kilangin Timika. Kejadian ini terungkap setelah seorang ibu, RM, yang hendak menjemput anaknya yang baru tiba di bandara, mendapat perlakuan tidak pantas dari sopir rental.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 5 Maret 2025, saat RM menjemput anaknya yang pulang dari luar kota. RM mengungkapkan bahwa dirinya sempat meminta izin dan menunjukkan Kartu Keluarga (KK) untuk meyakinkan para sopir rental yang sedang mangkal di bandara.
“Saya memang kadang menggunakan mobil untuk Maxim dan sebelumnya saya sudah meminta izin serta menunjukkan Kartu Keluarga untuk meyakinkan mereka,” ungkap RM.
Namun, meskipun sudah menunjukkan KK dan foto keluarga yang akan dijemput, oknum sopir rental tetap tidak percaya dan terus mengusir RM dari area bandara. RM menyayangkan sikap tersebut, mengingat mereka hanya ingin menggunakan kendaraan pribadi untuk menjemput anaknya.
“Sebenarnya tidak masalah dan kami juga paham jika memang ada aturan dari pihak bandara untuk tidak membolehkan taksi online mengambil penumpang, namun seharusnya ada sedikit kebijaksanaan. Terkesan memaksa agar seluruh penumpang harus naik ke mobil rental yang ada di sana, padahal kami membawa mobil sendiri untuk menjemput anak,” keluh RM.
Menanggapi kejadian tersebut, berbagai pihak meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan di Bandara Mozes Kilangin, khususnya terkait regulasi penyewaan mobil. Regulasi yang ada harus lebih jelas dan tidak menimbulkan kesan bahwa fasilitas umum di bandara dikuasai oleh segelintir oknum, sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat yang ingin menggunakan transportasi pribadi.
sebenarnya kalau Pemda jeli itu bisa jadi sumber pendapatan bagi Pemda. harusnya membuka trayek baru dari bandara ke terminal pasar timika baru dengan dilayani bus DAMRI atau mungkin ada angkot khusus yang melayani dari bandara. saya sangat tidak setuju kalau bandara dikuasai oleh taxi gelap yang memberikan harga selangit dan tidak wajar. dan mereka memang sangat arogan seolah olah bandara itu hanya milik mereka saja. bubarkan saja itu taxi gelap di bandara
atau semua punya hak mencari rejeki disana. wajar pilih Maxim, mereka rata rata lebih ramah dan harga jauh lebih murah