BERITA UTAMAMIMIKA

DPRK Mimika Tampil Beda, Tiap Sidang Paripurna Tampil dengan Mahkota Burung Cenderawasih

173
×

DPRK Mimika Tampil Beda, Tiap Sidang Paripurna Tampil dengan Mahkota Burung Cenderawasih

Share this article
IMG 20250312 WA0048
Anggota DPRD Mimika, Dolfin Beanal

Timika, fajarpapua.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika menetapkan aturan baru yang mewajibkan seluruh anggotanya mengenakan pakaian adat Papua, khususnya mahkota Burung Cenderawasih dalam setiap sidang paripurna.

Aturan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penghormatan terhadap budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat Papua.

Anggota DPRD Mimika, Dolfin Beanal, menjelaskan kebijakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa memiliki dan kebanggaan bagi para anggota dewan yang bertugas di wilayah Papua, khususnya Timika.

“Ini bukan sekadar aturan, tetapi cara kita menghargai dan meresapi budaya Papua. Setiap anggota dewan harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat Papua, dan mengenakan pakaian adat adalah salah satu wujud komitmen itu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/3).

Selain itu, aturan ini juga menjadi pengingat bahwa tugas anggota dewan bukan hanya soal kepentingan pribadi atau materi, tetapi benar-benar untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

“Jangan sampai kita hanya mengejar uang atau kekuasaan. Kita harus ingat bahwa kita ada di sini untuk melayani rakyat, dan budaya adalah salah satu cara untuk mengingatkan kita akan tanggung jawab itu,” tambahnya.

Budaya Papua, terutama yang terkait dengan Burung Cenderawasih dan Kasuari, telah lama menjadi simbol keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Dengan mengenakan pakaian adat ini, DPRD Mimika berharap dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya lokal.

Aturan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat adat Papua. Mereka melihat langkah ini sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan terhadap budaya mereka yang selama ini sering terabaikan.

“Kami sangat bangga budaya kami dijadikan bagian dari identitas nasional. Ini adalah langkah besar untuk memperkuat persatuan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,” ujar seorang tokoh adat Papua.

Dengan kebijakan ini, DPRD Mimika tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga mengirim pesan kuat bahwa melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama.

Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain di Indonesia untuk terus mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya bangsa. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *