Jayapura, fajarpapua.com – Memasuki minggu ketiga bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, stok bahan pokok (bapok) di Jayapura dipastikan masih aman. Peredaran bapok di kalangan pedagang maupun masyarakat tetap lancar, meskipun terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti beras dan telur akibat naiknya biaya pengiriman dari Surabaya ke Jayapura.
Ketua Asosiasi Pedagang Sembako Papua, Marthinus Hutabarat, menyatakan stok sembako menjelang Lebaran cukup tersedia di kalangan pedagang, termasuk telur, minyak goreng, tepung, dan kebutuhan pokok lainnya.
“Ketersediaan bapok di pedagang masih mencukupi hingga saat ini. Masyarakat perlu memahami bahwa kenaikan harga bapok bukan semata-mata karena pedagang menaikkan harga, melainkan dampak dari meningkatnya biaya pengiriman dari Surabaya,” ujar Marthinus pada Minggu (16/3/2025).
Ia juga mengungkapkan daya beli masyarakat saat ini cenderung menurun, yang terlihat dari kondisi pasar yang lebih sepi. Hal ini disebabkan belum banyaknya aktivitas masyarakat di luar rumah, terutama selama bulan puasa.
Saat ini, harga telur berkisar antara Rp60.000 hingga Rp70.000 per tray, gula Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram, minyak goreng Rp18.000 per liter, dan tepung terigu Rp15.000 per bungkus. Sementara itu, harga mi instan mengalami kenaikan.
Marthinus memastikan stok pangan untuk Lebaran tetap aman, sehingga masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang. “Kalaupun ada kenaikan harga, itu masih dalam batas wajar karena dipengaruhi oleh peningkatan permintaan dan momen Lebaran yang dimanfaatkan oleh pedagang,” katanya.
Terkait kenaikan harga bapok, ia menegaskan bahwa kondisi saat ini masih tergolong normal. “Ketersediaan bahan pokok di pasar maupun di kalangan pedagang masih mencukupi, dan hingga kini belum ada lonjakan permintaan dari masyarakat,” tutupnya.(hsb)