Timika, fajarpapua.com – Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan wanita di Indonesia.
Ketua IDI Kabupaten Mimika, dr. Leonard Pardede, menegaskan penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16, 18, 31, dan 33, yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker serviks, antara lain:
Hubungan Seksual di Usia Muda
Melakukan hubungan intim sebelum usia 20 tahun meningkatkan risiko, karena leher rahim belum matang sempurna.
Berganti-ganti Pasangan
Perilaku seksual dengan banyak pasangan memperbesar peluang penularan HPV.
Merokok
Kandungan karsinogenik dalam rokok, seperti nikotin, memperburuk kondisi kesehatan serviks.
Faktor Ekonomi dan Kebersihan
Higiene yang buruk dan kondisi ekonomi rendah juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker serviks.
Dr. Leonard menekankan bahwa pencegahan terbaik dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
Vaksin HPV
Vaksin tersedia di Puskesmas dan direkomendasikan untuk anak perempuan sebagai perlindungan dini.
Setia pada Satu Pasangan
Menghindari pergantian pasangan seksual dapat mengurangi risiko infeksi HPV.
Deteksi Dini dengan PAP Smear
Wanita yang sudah menikah disarankan untuk melakukan pemeriksaan PAP smear setahun sekali guna mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim.
Stadium Kanker Serviks dan Pengobatannya
Kanker serviks memiliki beberapa stadium dengan metode penanganan yang berbeda:
Stadium 1-2A: Masih dapat dioperasi dengan harapan hidup lebih tinggi.
Stadium 2B ke atas: Umumnya diobati dengan kemoterapi atau radioterapi.
Dr. Leonard juga berharap agar fasilitas radioterapi dapat tersedia di Mimika, sehingga pasien tidak perlu dirujuk ke luar daerah untuk menjalani pengobatan.
Sebagai tambahan, beliau menyarankan beberapa hal penting untuk menjaga kesehatan serviks:
Hindari penggunaan pewangi, pelicin, atau bahan kimia di area vagina.
Jangan berhubungan intim tiga hari sebelum pemeriksaan PAP Smear.
“Kunci utama pencegahan kanker serviks adalah kesadaran akan kesehatan reproduksi, setia pada pasangan, dan deteksi dini,” tegas dr. Leonard Pardede.
Dengan edukasi dan tindakan preventif yang tepat, diharapkan angka kejadian kanker serviks di Mimika dapat ditekan, sehingga wanita dapat hidup lebih sehat dan berkualitas. (moa)