Timika – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) akan melakukan renovasi sejumlah fasilitas di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika pada tahun ini.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warga, khususnya masyarakat tujuh suku di Mimika.
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka menyampaikan beberapa fasilitas yang akan direnovasi meliputi bangsal pasien seperti bangsal Theresia, bangsal Anna, bangsal Anthonius, serta bangsal ICU.
Selain itu, juga akan dilakukan pembaruan instalasi listrik, medical gas, serta pengadaan sistem wireless nurse call.
“Saat ini kami sedang dalam proses pelelangan terbuka untuk pembangunan unit-unit fasilitas tersebut, yang sangat dibutuhkan demi meningkatkan mutu pelayanan terutama bagi warga tujuh suku,” jelas Leonardus.
Renovasi ini juga dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama RSMM—yang dikelola oleh Yayasan Caritas Timika Papua—dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai menjadi syarat penting dalam mendukung keberlanjutan kerja sama dengan BPJS. Jika tidak dipenuhi, layanan kesehatan melalui BPJS bisa terhambat,” lanjutnya.
RSMM Timika telah berdiri sejak tahun 1999, pada masa awal Lembaga Pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia masih bernama Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian Jaya (LPMI).
Dalam lebih dari dua dekade pengabdiannya, RSMM menjadi rumah sakit pertama di Kabupaten Mimika yang telah memberikan kontribusi besar dalam melayani kesehatan masyarakat, khususnya Suku Amungme dan Kamoro, serta lima kekerabatan suku lainnya: Mee/Ekagi, Moni, Dani, Damal, dan Nduga.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap jasa besar RSMM bagi masyarakat selama ini. Kini, rumah sakit ini membutuhkan dukungan untuk menata kembali sistem pengelolaan, infrastruktur, dan fasilitas pendukung lainnya, agar pelayanannya bisa lebih optimal,” ujar Leonardus, yang juga merupakan Doktor pertama dari Suku Kamoro, lulusan Universitas Filipina, Los Banos, pada 2015.
Sejak awal beroperasi, RSMM memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat tujuh suku.
Saat ini, biaya pengobatan warga tujuh suku ditanggung oleh BPJS Kesehatan, dengan iuran yang dibayarkan sepenuhnya oleh YPMAK.
“Kami mendorong agar ke depan iuran BPJS Kesehatan bagi warga tujuh suku juga bisa turut ditanggung oleh pemerintah daerah, sebagaimana yang berlaku bagi masyarakat umum lainnya,” tambahnya.
Leonardus optimistis bahwa sinergi antara Pemprov Papua Tengah, Pemkab Mimika, YPMAK, dan para pemangku kepentingan lainnya akan semakin solid dalam waktu mendatang.
“Dengan komunikasi yang baik antar pihak, saya yakin akan banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama untuk kesejahteraan masyarakat, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun pemberdayaan ekonomi. Hambatan terbesar selama ini adalah kurangnya komunikasi yang intens, sehingga program seringkali berjalan sendiri-sendiri,” tutupnya. (red)