Timika, fajarpapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) dari Markas Komando Daerah Militer (Makodam) III Kali Kopi Timika secara resmi mengeluarkan pernyataan sikap pada Sabtu, 13 April 2025.
Dalam pernyataan tersebut, mereka dengan tegas menolak rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Distrik Agimuga, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Pernyataan yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Makodam III dan dikeluarkan atas perintah Jenderal Jeck Meliyan Kemong itu, ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, beserta jajaran menteri terkait, seperti Menteri Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, serta seluruh jajaran kementerian lainnya.
Penolakan Berdasarkan Ketidaksesuaian dan Kepentingan Adat
Menurut TPNPB-OPM, pemekaran wilayah DOB di Papua, khususnya di Distrik Agimuga, dinilai tidak memenuhi standar dan syarat yang layak untuk dilakukan.
Mereka menyebutkan Distrik Agimuga merupakan wilayah yang memiliki sejarah panjang dan nilai adat yang kuat bagi masyarakat asli Papua.
“Kami TPNPB-OPM menolak dengan tegas pemekaran DOB di Distrik Agimuga karena wilayah ini adalah tanah bersejarah dan memiliki latar belakang budaya serta adat istiadat yang harus dijaga,” tegas pernyataan tersebut.
Tuduhan Upaya Sistematis Penghilangan OAP
Lebih lanjut, TPNPB-OPM menuding program DOB adalah bentuk strategi sistematis dari pemerintah Indonesia, TNI, dan Polri untuk melemahkan serta menghilangkan eksistensi Orang Asli Papua (OAP) dari tanah leluhur mereka.
Mereka menuntut agar semua aktivitas pendataan, dokumentasi, serta pembangunan narasi terkait DOB oleh aparat pemerintah dihentikan di wilayah Distrik Agimuga.
Wilayah ini disebut sebagai “Tanah Louresz” atau wilayah yang dilindungi secara adat, dan berada di bawah kendali penuh TPNPB-OPM Makodam III.
Pernyataan Resmi untuk Semua Jajaran TPNPB
Pernyataan ini juga ditembuskan kepada seluruh panglima daerah, komandan batalion, kompi, perwira tinggi, hingga seluruh anggota TPNPB Makodam III di Timika, Papua Tengah.
Mereka menyerukan solidaritas dan konsistensi perjuangan demi kemerdekaan Papua.
“Salam revolusi sampai titik ajal, Puncak Papua Merdeka. Tuhan melindungi dan menjaga kita sekarang dan selamanya,” tutup pernyataan tersebut. (red)