Intan Jaya, fajarpapua.com — Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melalui Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya, yang dipimpin oleh Komandan Batalion D Dulla, Mayor Aibon Kogoya, mengklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap aparat militer Indonesia, Sertu Haris Syafii yang terjadi di wilayah Titigi, Kabupaten Intan Jaya.
Dalam laporan resmi yang diterima oleh Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, disebutkan penyerangan dilakukan oleh pasukan gabungan TPNPB dari Kodap VIII Intan Jaya serta bantuan dari Kodap III Ndugama dan Yahukimo.
Insiden tersebut menyebabkan satu personel militer Indonesia dari Yonif 500 mengalami luka tembak di bagian perut akibat tembakan dari arah depan kendaraan taktis yang digunakan saat patroli berlangsung.
Komandan Batalion D Dulla, Mayor Aibon Kogoya, menyatakan aksi tersebut merupakan respons atas kehadiran militer Indonesia di wilayah Intan Jaya.
Dalam pernyataannya, ia menegaskan pihaknya telah menginstruksikan agar seluruh aktivitas militer serta kegiatan sipil di bawah struktur pemerintahan Indonesia dihentikan.
TPNPB menyebut pos-pos militer seperti Pos Titigi, Pos Mamba, hingga kawasan Kantor Bupati Intan Jaya berada dalam status siaga sebagai target operasi selanjutnya.
“Kami memperingatkan bahwa para penembak runduk (sniper) telah bersiaga dan siap mengeksekusi target jika peringatan ini diabaikan,” tegas Mayor Kogoya dalam siaran pers tersebut.
TPNPB juga menyerukan kepada otoritas militer Indonesia untuk menghentikan penggunaan kekuatan udara terhadap pemukiman sipil dan menghormati hukum humaniter internasional dalam konflik yang sedang berlangsung.
Mereka menekankan aksi balasan bersenjata akan terus dilakukan selama operasi militer pemerintah berlangsung di wilayah Papua.
Diberitakan sebelumnya, Komando Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Yonif 500 melaporkan rencana evakuasi darurat terhadap salah satu personelnya yang mengalami luka tembak.
Diinformasikan, personel atas nama Sertu Haris Syafii, yang bertugas di Pos TK Titigi, mengalami luka tembak di bagian perut, tepatnya sekitar 6 cm di atas pusar.
Kondisi Sertu Haris masih dalam keadaan sadar, namun terus dalam pemantauan medis oleh tim kesehatan Satgas.
Sebagai langkah tindak lanjut, Sertu Haris direncanakan akan dievakuasi ke RSUD Mimika untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan. (mas)