BERITA UTAMAMIMIKA

Kagum Lihat Mangrove Pomako, Dubes Seychelles : Bupati Mimika Punya Pemikiran ke Depan yang Sangat Bagus

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
2778
×

Kagum Lihat Mangrove Pomako, Dubes Seychelles : Bupati Mimika Punya Pemikiran ke Depan yang Sangat Bagus

Share this article
IMG 20250420 WA0090
Dubes Seychelles Nico Barito berdiskusi bersama Bupati Johannes Rettob dan Kapolres Mimika di Kawasan Wisata Mangrove Pomako

Timika, fajarpapua.com – Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, menyampaikan kekagumannya terhadap kawasan mangrove di Pomako, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Dalam kunjungannya ke taman wisata Mangrove Pomako Minggu (20/4) bersama Bupati Johannes Rettob dan Forkopimda, Nico menyebut potensi alam di Mimika sangat luar biasa dan memiliki nilai ekonomi masa depan yang besar jika dikelola dengan bijak.

iklan
Banner Iklan
iklan

“Saya dari negara Seychelles. Kami bisa maju karena pengembangan sumber daya alam, terutama lewat program konservasi. Saat ini kami sedang mendorong program natural capital atau aset alam, yang berarti semua elemen alam seperti keong, kepiting, hingga ikan harus bisa hidup dan dilestarikan,” ujar Nico Barito.

Menurutnya, pendekatan natural capital membutuhkan investasi dari pihak-pihak yang memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Dalam pengelolaan lingkungan, katanya, harus ada perencanaan jangka panjang—lima hingga sepuluh tahun ke depan—dengan mempertimbangkan nilai tambah dari karbon dan keberlanjutan ekosistem.

Ia mengingatkan pembangunan kawasan wisata harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak alam. “Kalau asal bangun tempat wisata, risikonya bisa merusak lingkungan. Contohnya, kalau restoran buang limbah minyak sembarangan, maka ekosistem bisa terganggu,” ujarnya.

Nico juga menekankan pentingnya pengelolaan limbah, terutama plastik dan air limbah, agar tidak mencemari lingkungan. Ia mendorong penggunaan bahan-bahan alami serta adanya zonasi yang jelas dalam pengelolaan kawasan mangrove.

“Saya katakan kepada Bapak Bupati, mungkin kita bisa mengadakan pelatihan. Zonanya harus dibagi dengan baik. Bukan melarang warga tinggal di kawasan mangrove, tapi justru memastikan pengelolaan yang berkelanjutan. Pendapatan (dari wisata) tidak akan hilang, justru meningkat jika kita menjaga alam,” jelasnya.

Ia menyebut kawasan mangrove memiliki potensi wisata yang besar dan jika dikelola dengan tepat bisa menjadi sumber ekonomi utama di masa depan.

“Mimika harus bisa mengawinkan potensi alam dengan pelestarian lingkungan. Kalau sudah tahu cara jaga lingkungan, lambat laun harga tiket masuk ke kawasan wisata pun bisa jadi mahal karena nilainya meningkat,” pungkasnya.(fan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *