Timika, fajarpapua.com – Perayaan malam Paskah di Gereja Katedral Tiga Raja, Timika, Papua, menjadi momen istimewa dengan kehadiran Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, yang menyampaikan pesan kuat tentang harmonisasi antara iman, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.
Misa yang dihadiri Bupati Mimika, Uskup Timika, serta ribuan umat Paroki Katedral Tiga Raja ini juga mengangkat kolaborasi global dalam menjaga alam sebagai wujud syukur atas kebangkitan Kristus.
Dalam sambutannya diakhir ibadah, Nico Barito yang mengaku lahir di Indonesia sebagai keturunan Dayak, membagikan kisah sukses Seychelles, negara kepulauan di Samudra Hindia dekat Afrika yang berhasil menjadi negara maju berkat komitmen menjaga lingkungan.
“Kami mengandalkan pariwisata alam, laut, dan perikanan yang dikelola secara bertanggung jawab. Tidak ada eksploitasi berlebihan. Nilai ikan kami mahal karena keberlanjutan menjadi prioritas,” ujarnya.
Nico menekankan, kunci kemajuan Seychelles terletak pada kesadaran bahwa alam adalah anugerah Tuhan yang harus dirawat.
Ia pun terinspirasi oleh khotbah Uskup Timika, Mgr. Dr. Bernardus Bofitwos Baru, yang menyelaraskan ajaran iman dengan pelestarian lingkungan.
“Saya salut! Bapa Uskup sudah mengerti esensi alam dan lingkungan. Saya langsung kirim pesan: luar biasa!” ucapnya disambut tepuk tangan umat.
Sebagai negara kepulauan tropis, Barito mengajak masyarakat Mimika mencontoh pola pembangunan Seychelles.
“Papua kaya sumber daya alam. Jangan hanya berpikir mengeksploitasi, tapi bagaimana memberi nilai tambah dengan menjaga keseimbangan. Ini wujud syukur kita kepada Tuhan,” tegasnya.
Ia berjanji mendukung sosialisasi pentingnya lingkungan, bahkan siap menjadi “putra altar” di paroki jika diperlukan.
Pesan serupa disampaikan Uskup Mimika, Mgr. Dr. Bernardus Bofitwos Baru, yang mengapresiasi dukungan Nico Barito dan Pemerintah Mimika.
“Alam bukan musuh, tapi sahabat. Paskah mengajak kita bangkit memperbaiki yang rusak, mengembangkan ekonomi tanpa merusak nilai-nilai kehidupan,” tuturnya.
Uskup Bernardus menyerukan agar semangat kebangkitan Kristus diwujudkan dengan membangun relasi baru yang harmonis antara manusia dan alam.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan bumi dan masyarakat Mimika. (moa)
