BERITA UTAMAMIMIKA

DPRK Mimika Desak Pengutamaan Kemanusiaan: Zona Merah Bukan Alasan Abaikan Hak Masyarakat Kampung

1219
×

DPRK Mimika Desak Pengutamaan Kemanusiaan: Zona Merah Bukan Alasan Abaikan Hak Masyarakat Kampung

Share this article
IMG 20250424 WA0042
Ketua Komisi II DPRK Mimika Dolfin Beanal

Timika, fajarpapua.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Dolfin Beanal, menegaskan pentingnya memprioritaskan aspek kemanusiaan dalam kebijakan keamanan dan pembangunan.

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas sebutan “zona merah” yang dilontarkan oleh seorang Kapolsek di wilayah Jila, Mimika.

Dirinya menilai, penggunaan istilah tersebut justru mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat setempat yang terdampak.

“Jangan sembarangan sebut zona merah, masyarakat butuh akses hidup layak,” ujarnya.

Beanal menyatakan, penggunaan frasa “zona merah” untuk menutup akses transportasi dan ekonomi di sejumlah desa di Mimika dinilai tidak manusiawi.

“Kalau bicara zona merah, bagaimana nasib warga yang butuh makan, sekolah, dan layanan kesehatan? Transportasi adalah urat nadi kehidupan mereka. Jangan sampai keamanan justru mengorbankan hak dasar masyarakat,” tegasnya.

Ia menekankan, di wilayah yang disebut “zona merah” tersebut masih terdapat aktivitas pemerintahan, sekolah, puskesmas, dan perekonomian warga.

“Jika dianggap tidak aman, mengapa pemerintah, guru, dan tenaga kesehatan masih bertugas di sana? Ini kontradiktif. Yang perlu diperkuat adalah jaminan keamanan, bukan memutus akses hidup warga,” tambah Beanal.

Beanal mengapresiasi komitmen Bupati Mimika yang mencanangkan pembangunan berorientasi dari kampung ke kota.

“Saya sepenuhnya mendukung visi Bupati. Pembangunan infrastruktur, puskesmas, sekolah, dan transportasi harus dimulai dari desa. Selama ini, banyak desa terisolasi karena kebijakan yang hanya fokus pada kota,” ujarnya.

Ia mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk mengutamakan pendekatan kemanusiaan

“Jangan sampai alasan keamanan membuat warga kelaparan atau kehilangan akses pendidikan. Kemanusiaan harus di atas segalanya. Ini tentang manusia, bukan hewan. Mereka butuh makan, minum, dan hidup layak,” tegas Beanal

Dolfin juga meminta Kapolres Mimika untuk menginstruksikan dan meminta tegaskan jajarannya agar lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat dan tidak memberikan pernyataan sembarangan.

“Kepada aparat keamanan, tolong utamakan dialog dan pendekatan humanis. Jangan hanya fokus pada jargon ‘zona merah’, tetapi lihatlah bahwa di balik itu ada ribuan keluarga yang harus bertahan hidup,” imbaunya.

Ia berjanji akan mengawal kebijakan pembangunan desa hingga terealisasi. “Saya akan terus mendorong aktivasi transportasi dan pembukaan akses ekonomi. Jika ini tidak dilakukan, yang terjadi adalah penderitaan dan kemarahan warga. Jangan sampai kita kehilangan nyawa hanya karena kelaparan atau putus asa,” pungkasnya.

Seruan Dolfin Beanal ini menyoroti dilema antara keamanan dan hak hidup masyarakat di wilayah rawan. Dengan dukungan penuh terhadap visi Bupati, ia berharap kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dapat menciptakan solusi berkeadilan.

“Kemanusiaan harus menjadi panglima, bukan sekadar wacana,” tutup Beanal. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *