Timika, fajarpapua.com – Kepala Distrik Mimika Timur Jauh, Yulius Katagame, menyatakan dukungannya terhadap program “Dari Kampung ke Kota” yang diinisiasi oleh Bupati dan Wakil Bupati Mimika sebagai upaya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten.
Dalam keterangannya, Jumat (25/4), Yulius menegaskan pentingnya pembangunan yang dimulai dari kampung sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
“Pembangunan Mimika harus dimulai dari akar, yaitu kampung-kampung. Visi dan misi Bupati serta Wakil Bupati untuk memprioritaskan desa-desa merupakan langkah strategis menuju kesejahteraan menyeluruh,” ujar Yulius.
Ia menyebutkan, keberhasilan program ini bergantung pada tiga pilar utama: pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta penguatan ekonomi lokal.
Dalam sektor infrastruktur, prioritas diarahkan pada pembangunan jalan, penyediaan air bersih, listrik, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil. Sementara dalam bidang SDM, fokus diberikan pada pembangunan sekolah, pelatihan guru, dan peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar.
Di sektor ekonomi, program ini akan mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan pemanfaatan potensi sumber daya alam di bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan.
Yulius juga memaparkan beberapa langkah konkret yang tengah disiapkan, antara lain pembangunan sekolah baru dan rumah guru, penambahan tenaga medis, serta distribusi alat kesehatan ke puskesmas dan rumah sakit daerah.
“Dengan anggaran yang tepat sasaran dan kepemimpinan yang efektif, program ini akan membawa transformasi signifikan. Kami optimistis Mimika akan menjadi contoh pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan,” tambahnya.
Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga dapat mempercepat realisasi tujuan pembangunan. Selain itu, ia menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana demi hasil yang optimal.
Program “Dari Kampung ke Kota” dipandang sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Dengan dukungan penuh seluruh elemen pemerintahan, Mimika diproyeksikan menjadi model pembangunan inklusif di wilayah Papua. (moa)