Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Maybrat secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap pentahbisan Uskup Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, putra asli Sorong Raya, sebagai momen bersejarah yang membanggakan masyarakat Papua Barat Daya.
Pentahbisan ini menandai tonggak penting, mengingat Uskup Bernardus menjadi uskup pertama asli Maybrat dalam 70 tahun sejak kedatangan misionaris di wilayah tersebut.
Bupati Maybrat, Drs. Karel Murafer menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memfasilitasi rangkaian misa syukuran yang akan digelar di tiga lokasi strategis.
“Kehadiran kami bukan sekedar dukungan formal, melainkan bentuk syukur atas anugerah kepemimpinan rohani dari putra terbaik Maybrat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/5)
Jadwal dan Lokasi Misa Syukuran:
- 22 Mei 2025 : Misa perdana di Gereja Katedral Kampung Baru, Kota Sorong, sebagai penghormatan atas asal-usul Uskup Bernardus di Sorong Raya.
- 22 Juni 2025 : Misa kedua di Gereja Santo Yosef Paroki Ayawasi, menyatukan umat Katolik di wilayah pedalaman.
- 29 Juni 2025 : Puncak syukuran di Gereja Pra Paroki Santo Andreas, Suswa, Kabupaten Maybrat – kampung halaman tempat Uskup Bernardus menghabiskan masa kecilnya.
Bupati Karel menyoroti makna historis peristiwa ini.
“Selama tujuh dekade, baru kali ini Maybrat memiliki uskup dari darah sendiri. Ini bukti bahwa semangat pelayanan misionaris tetap hidup di generasi muda,” tuturnya.
Ia berharap pentahbisan ini menjadi inspirasi bagi pemuda Katolik untuk meneladani jejak Uskup Bernardus dalam mengabdi kepada gereja dan masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Maybrat Ferdinandus Taa, SH., M.Si, menambahkan, seluruh jajaran pemerintah telah bersinergi dengan keuskupan untuk memastikan rangkaian acara berjalan lancar.
“Kami ingin momentum ini memperkuat persaudaraan dan iman umat, sekaligus mempromosikan Maybrat sebagai tanah yang melahirkan pemimpin berkualitas,” ucapnya.
Dukungan pemerintah disambut antusias oleh warga, terutama di Suswa, yang menyiapkan tarian adat dan karya seni khas Papua sebagai penyambutan. Uskup Bernardus, yang dikenal dekat dengan masyarakat, diharapkan membawa angin segar dalam penguatan nilai-nilai spiritual dan budaya di Papua Barat Daya.
“Semoga langkah Mgr. Bernardus membuka jalan bagi lebih banyak putra-putra Maybrat yang terpanggil menjadi imam, mengabdi bagi tanah Papua,” pungkas Bupati Karel penuh harap. (moa)