Timika, fajarpapua.com – Kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim telah terjadi serangan udara oleh militer Indonesia di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa pagi (27/5).
Menurut TPNPB, serangan tersebut merupakan bagian dari operasi militer besar-besaran yang mengakibatkan ribuan warga sipil terpaksa mengungsi.
Dalam siaran pers yang dirilis oleh Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB, Juru Bicara Sebby Sambom menyebutkan dua unit helikopter militer menjatuhkan bom di Kampung Walenggaru dan dua lokasi lainnya sekitar pukul 08.30 WIT.
Mayor Numbuk Telenggen, salah satu komandan lapangan TPNPB, menyatakan pasukan militer Indonesia telah menguasai Distrik Gome sejak pukul 08.00 WIT sebelum melanjutkan serangan ke wilayah yang diduga menjadi markas TPNPB.
TPNPB juga menuduh pasukan militer tidak hanya melakukan serangan udara, tetapi juga merusak rumah-rumah warga di sekitar lokasi.
“Helikopter terus menjatuhkan bom, sementara pasukan di darat menembaki wilayah sipil secara brutal sejak pagi,” ujar Telenggen dalam pernyataannya.
Sehari sebelumnya, serangan udara serupa juga dilaporkan terjadi dan memicu pengungsian massal ribuan warga sipil.
Dalam pernyataan resminya, TPNPB menantang Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk menghentikan operasi militer di Papua.
“Jika berani, turunlah ke medan perang. Senjata lawan senjata,” tegas pernyataan yang ditandatangani oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, bersama sejumlah pimpinan tertinggi seperti Jenderal Goliath Tabuni dan Letjen Melkisedek Awom.
Kelompok ini menilai operasi militer yang dilakukan merupakan perintah langsung dari Presiden untuk memburu pasukan mereka, namun mereka menyebut operasi tersebut tidak efektif dan justru menimbulkan korban di kalangan sipil.
“Ini bukan perang melawan separatis, tapi pembunuhan terhadap rakyat Papua,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak TNI maupun pemerintah terkait klaim serangan udara tersebut.
Namun demikian, laporan mengenai pengungsian warga dan kerusakan infrastruktur sipil mulai mendapat perhatian dari sejumlah lembaga hak asasi manusia di wilayah tersebut.
(moa)
Teman2, luar biasa pemberitaan seputar KKB // KK mau usulkan saja, Daam pemberitaan, kita hrs hati2 terhadap propaganda, baik dari KKB maupun dari TNI, /// Jangan kita terjebak dan rakyat biasa (terutama anak2 dan perempuan) yg bakal jadi korban.
Maaf kal;au KK keliru