Timika, fajarpapua.com – Gereja Kemah Injili (KINGMI) di Tanah Papua melalui Koordinator Amungsa dan Klasis Persiapan Angaiya meresmikan pemasangan papan nama kantor klasis di Mile 32 Timika, Jalan Agimuga 07, Jumat (13/6/2025).
Acara simbolis ini menjadi penanda penguatan struktur pelayanan sekaligus komitmen dalam meningkatkan pendataan jemaat dan masyarakat di wilayah tersebut.
Ketua Koordinator Amungsa KINGMI Papua, Pdt. Obet Jawame, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kehadiran fisik kantor klasis.
“Hari ini kita menanamkan papan nama kantor pelayanan Klasis Persiapan Angaiya. Ini adalah wujud nyata gereja di Tanah Papua, khususnya Koordinator Persiapan Klasis di wilayah ini,” ujarnya.
Ia menyebut lokasi kantor sangat strategis karena berada di jantung wilayah, berbatasan dengan Polri di utara, Mayon di selatan, dan dekat dengan jalan utama.
Pdt. Obet juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama dengan pemerintah dan Freeport Indonesia dalam mendukung pembangunan daerah, serta harapan agar pelayanan gereja dapat berjalan selaras dengan pengembangan infrastruktur seperti jalan raya.
Ketua Klasis Persiapan Angaiya, Pdt. Janes Natkime, menjelaskan pemasangan papan nama ini merupakan jawaban atas kebutuhan mendesak terhadap pendataan akurat jemaat.
“Sebelumnya, tanpa kantor dan papan nama yang jelas, pelayanan seperti pendataan jemaat sulit dilakukan. Data Klasis Persiapan tidak terdokumentasi dengan baik,” ungkapnya.
Langkah awal yang akan dilakukan pihaknya meliputi:
Pendataan Jemaat dan Masyarakat, mencatat seluruh umat yang berdomisili di wilayah Klasis Angaiya (Mile 32 dan sekitarnya).
Pemetaan Sumber Daya, menghitung jumlah pendeta, gembala, penginjil, pemuda, Sekolah Minggu, dan total jemaat.
Penegasan Batas Wilayah, menetapkan batas geografis antara Klasis Persiapan Angaiya dengan klasis lainnya guna menghindari tumpang tindih wewenang.
Ia menambahkan pendataan ini sangat penting dalam menangani masalah sosial dan kemanusiaan.
“Dengan data yang jelas, jika ada kasus seperti anak hilang, korban penembakan, atau kecelakaan, kita bisa segera tahu identitasnya, asal marga, dan keluarganya. Data gereja dan kemasyarakatan ini menjadi dasar kita menanggapi isu, termasuk pelanggaran HAM. Tanpa data, kita tak bisa memberi jawaban,” tegasnya.
Pdt. Janes juga mengaitkan kejelasan struktur ini dengan penurunan konflik dan masalah sosial seperti perkelahian antarkelompok dan konsumsi minuman keras.
“Dulu di wilayah seperti Kwamki Narama sering terjadi konflik. Setelah ada klasis yang jelas, konflik berkurang. Pemuda yang terlibat masalah sudah kami rangkul kembali ke gereja. Masalah mabuk juga menurun, meski kami tetap waspada karena ada pihak lain yang mungkin memanfaatkan situasi,” ujarnya.
AMKI Papua Tengah Terima Apresiasi atas Keseriusan dan Semangat
Ketua Angkatan Muda Kemah Injil (AMKI) Provinsi Papua Tengah, Melianus Numang, mendapat apresiasi atas keseriusan dan semangatnya dalam memimpin organisasi. Meskipun baru berusia tiga tahun, AMKI di bawah kepemimpinan Melianus telah menunjukkan kemajuan nyata.
“Pemasangan papan nama dalam kegiatan gereja menjadi salah satu contoh keseriusan dan semangat Melianus dalam memimpin AMKI. Meskipun masih belia, Melianus telah menunjukkan kemampuan dan dedikasinya dalam membangun organisasi dan meningkatkan kegiatan keagamaan,” ungkap seorang tokoh gereja.
Apresiasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi Melianus dan seluruh anggota AMKI untuk terus meningkatkan peran dan pelayanan mereka kepada masyarakat.
Keberadaan kantor klasis diharapkan menjadi pusat pelayanan yang lebih efektif dan mempermudah koordinasi dalam penanganan berbagai persoalan di masyarakat.
Peresmian papan nama Klasis Persiapan Angaiya KINGMI di Mile 32 Timika bukan sekadar acara seremonial, melainkan langkah nyata memperkuat fondasi pelayanan gereja, meningkatkan pendataan, menegaskan batas wilayah, dan membangun pusat respon cepat terhadap kebutuhan sosial dan kemanusiaan di Kabupaten Mimika. (moa)