BERITA UTAMAMIMIKANASIONAL

Kopra Papua Tengah Diminati Pasar Nasional, 31 Ton Dikirim ke Surabaya Melalui Pelabuhan Pomako Timika

26
×

Kopra Papua Tengah Diminati Pasar Nasional, 31 Ton Dikirim ke Surabaya Melalui Pelabuhan Pomako Timika

Share this article
31 ton kopra asal Mimika diperiksa dan diberangkatkan melalui Pelabuhan Pomako menuju Surabaya, Jawa Timur

Timika, fajarpapua.com – Komoditas pertanian unggulan asal Provinsi Papua Tengah kembali menunjukkan eksistensinya di pasar nasional.

Sebanyak 31 ton kopra asal Mimika diperiksa dan diberangkatkan melalui Pelabuhan Pomako menuju Surabaya, Jawa Timur, oleh Karantina Pertanian Papua Tengah melalui Pos Pelayanan (Pospel) Pomako.

Pemeriksaan dilakukan sebagai bagian dari pengawasan ketat terhadap komoditas pertanian yang keluar dari wilayah Papua Tengah, untuk memastikan produk bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan memenuhi standar kesehatan tumbuhan.

“Pemeriksaan kami lakukan secara administratif dan visual. Setelah dinyatakan sesuai, kami menerbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-3) sebagai bukti legalitas dan jaminan bahwa kopra tersebut aman dikirim,” ujar Bagus Wahyudi, Pemeriksa Karantina Tumbuhan.

Kepala Karantina Papua Tengah, Ferdi, menambahkan seluruh komoditas pertanian wajib melalui prosedur karantina sebelum dikirim ke luar daerah.

“Langkah ini untuk memastikan produk dari Papua Tengah tidak membawa hama atau penyakit yang bisa mengganggu wilayah tujuan,” jelasnya.

Ferdi juga menegaskan pihaknya terus mendorong pelaku usaha di Papua Tengah untuk tidak hanya memasok pasar domestik, tetapi juga menjajaki ekspor langsung ke negara-negara Asia dan Timur Tengah, di mana permintaan kopra untuk bioenergi dan industri kosmetik cukup tinggi.

“Kalau tata kelola dan rantai distribusi diperkuat, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Papua Tengah bisa menjadi salah satu daerah eksportir kopra nasional,” tandasnya.

Komoditas Bernilai Ekspor

Kopra (Cocos nucifera) merupakan daging kelapa kering yang digunakan sebagai bahan baku minyak kelapa mentah, margarin, detergen, hingga bahan bakar bio diesel dan pakan ternak.

Permintaan terhadap kopra terus meningkat, terutama dari sektor industri pangan dan energi terbarukan.

Menurut data Kementerian Pertanian per Juni 2025, harga kopra kering di pasar nasional berkisar antara Rp 7.000 – Rp 9.000 per kilogram, dengan harga tertinggi tercatat di Jawa Timur.

Kebutuhan nasional terhadap kopra saat ini diperkirakan mencapai 60.000 ton per bulan, sementara produksi dari wilayah timur Indonesia, termasuk Papua Tengah, terus diandalkan untuk memasok permintaan tersebut.

Kopra dari Papua Tengah sendiri dikenal memiliki kualitas tinggi karena dihasilkan dari kelapa lokal yang tumbuh alami, tanpa bahan kimia tambahan.

Ini menjadi nilai tambah tersendiri di mata industri pengolahan minyak kelapa di Pulau Jawa dan luar negeri. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *