Timika, fajarpapua.com – Sekretaris Komisi V DPR Papua Tengah Dapil Mimika yang membidangi pendidikan, Ardi, ST, menyayangkan masih terjadinya antrian panjang orang tua siswa di dua sekolah favorit di Mimika saat proses penerimaan peserta didik baru (PPDB).
“Contoh hari ini di SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 1 Timika, orang tua sudah antri sejak pukul tiga subuh hanya untuk mendapatkan formulir pendaftaran,” kata Ardi kepada fajarpapua.com, Rabu (25/6).
Menurut dia, kondisi tersebut tidak lagi relevan dengan perkembangan teknologi saat ini, apalagi Mimika didorong sebagai kota cerdas (smart city) oleh Bupati Johannes Rettob.
“Kita ini sudah masuk era digital. Masa sekarang masih antri subuh-subuh? Harus ada perubahan. Ke depan, penerimaan siswa di sekolah-sekolah favorit seperti ini seharusnya dilakukan berbasis online,” ujarnya.
Meski belum ada laporan keluhan dari masyarakat, ia menilai kebiasaan mengantri sejak dini hari sangat menyulitkan dan tidak efisien. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses penerimaan siswa baru, terutama di sekolah dengan daya tampung terbatas.
“Saya sudah cek, formulir memang gratis, tapi saya harap yang lulus nanti benar-benar punya kapasitas. Harus diterapkan jalur zonasi, prestasi, afirmasi dan lainnya secara adil,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar proses PPDB tidak disusupi praktik titipan.
“Kita khawatir ada anak-anak yang masuk hanya karena orang dalam. Ini yang tidak boleh terjadi. Sekolah harus menjaga integritas proses seleksi agar yang diterima benar-benar sesuai aturan,” pungkas Ardi.(fan)