Mappi, fajarpapua.com – Pemerintah bersama PT PLN (Persero) terus mendorong pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) melalui program Penyertaan Modal Negara (PMN).
Salah satunya diwujudkan melalui peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Muin berkapasitas 50 kilowatt peak (kWp) yang kini menerangi Kampung Muin dan Kampung Madu di Distrik Obaa, Kabupaten Mappi, Papua Selatan.
Peresmian dilakukan secara serentak oleh Presiden Republik Indonesia pada Kamis (26/6) secara terpusat dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Akses menuju Kampung Muin membutuhkan perjalanan cukup panjang, yaitu sekitar 6 jam jalur darat dari Kabupaten Merauke ke Boven Digoel, dilanjutkan 7,5 jam menggunakan speedboat menuju lokasi.
Kini, sebanyak 147 pelanggan di Kampung Muin dan Kampung Madu akhirnya dapat menikmati layanan listrik PLN setelah bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan tanpa penerangan yang memadai.
Paskalis (61), warga Kampung Muin, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran listrik di kampung mereka.
“Sebelumnya kami hanya pakai senter dan pelita. Kadang beli minyak tanah, dan itu pun terbatas. Sekarang anak-anak bisa belajar dengan terang, dan kami bisa beraktivitas lebih mudah. Terima kasih atas bantuan listrik ini,” ujarnya.
Bupati Mappi, Kristosimus Yohanes Agawemu, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, PLN, dan seluruh pihak yang telah mendukung program elektrifikasi ini.
Ia menyebut, kehadiran listrik sangat penting untuk mendukung kemajuan masyarakat, termasuk untuk pembelajaran berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) yang baru diluncurkan oleh pemerintah daerah.
“Terima kasih kepada masyarakat yang sudah menerima kehadiran fasilitas ini dengan baik. Mari kita jaga dan manfaatkan sebaik mungkin agar bisa mendukung kemajuan kampung kita. Terima kasih juga kepada PLN atas kerja sama dan dedikasinya selama ini,” ujar Bupati Kristosimus.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, mengatakan bahwa listrik telah menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk di wilayah dengan tantangan geografis tinggi seperti Papua Selatan.
“Selain membangun pembangkit, kami juga membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 4,28 kilometer sirkuit untuk menyalurkan listrik ke pelanggan. Kami harap suplai ini dapat mendorong peningkatan di sektor pendidikan, ekonomi, hingga pertumbuhan usaha lokal. Fasilitas ini juga perlu dijaga bersama agar dapat terus berfungsi optimal,” pungkasnya.
(Humas PLN)
