Timika, fajarpapua.com – Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim anggota Kodap VIII Intan Jaya telah mengeksekusi satu personil polisi Indonesia di Sugapa pada Sabtu malam, 28 Juni 2025.
Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mewakili Komando Pusat, Minggu (29/6).
Disebutkan, aksi pembacokan dilakukan di kios milik korban oleh anggota OPM pimpinan Apeni Kobogau dan Agus Kobogau, dengan penanggung jawab Undius Kogoya selaku pimpinan Kodap VIII Intan Jaya.
Apeni Kobogau dalam laporannya menyebut situasi Intan Jaya semakin memanas sejak pelantikan Aner Maiseni sebagai Bupati.
Ia mengklaim banyak warga sipil tewas akibat tindakan militer Indonesia. Atas kondisi tersebut, TPNPB menuntut seluruh aparat militer dan warga pendatang untuk meninggalkan wilayah Sugapa.
“Jika warga imigran Indonesia masih berkeliaran di Intan Jaya, kami akan tembak mati karena itu bagian dari intelijen militer,” kata Apeni dalam pernyataan tersebut.
Personil Polres Intan Jaya, Bripda Haibur Edwarrdo Pasaribu, dibacok oleh orang tak dikenal (OTK) di kompleks kios Palopo, Intan Jaya, Sabtu (28/6) sekitar pukul 18.20 WIT.
Informasi yang diterima fajarpapua.com menyebutkan, korban tengah berada di dalam kios saat dua anak kecil datang membeli gula dan kopi. Korban melayani dari dalam kios yang sudah tertutup, lalu menyerahkan barang pesanan melalui pintu dengan menjaga jarak.
Ketika hendak menutup pintu kios, tiba-tiba pelaku menyerang korban menggunakan senjata tajam hingga mengenai telinga dan pipi sebelah kanan.
Korban segera memberi tahu orang tuanya. Sang ayah sempat mengejar pelaku yang melarikan diri, lalu kembali ke rumah dan menghubungi keluarga agar korban dibawa ke Puskesmas Bilogai untuk perawatan medis.
Kapolres Intan Jaya, Kompol Sofian C. Samakori menjelaskan korban mengalami luka bacok di bagian telinga kanan hingga pipi kanan, namun masih dalam kondisi sadar.
“Korban mendapatkan jahitan di telinga kanan hingga pipi, serta di bagian belakang telinga kanan. Direncanakan akan dievakuasi ke Timika untuk pengobatan lanjutan,” ujarnya.(ron).