BERITA UTAMA

Peningkatan Pendapatan Dorong PLN Masuk Fortune Global 500

16
×

Peningkatan Pendapatan Dorong PLN Masuk Fortune Global 500

Share this article
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat mendampingi petugas melakukan monitoring sistem kelistrikan secara digital. Inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi _end-to-end_ yang dijalankan PLN dan terus memberikan dampak signifikan serta berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan.

Jayapura, fajarpapua.com – PT PLN (Persero) berhasil menembus daftar Fortune Global 500 tahun 2025 dan menempati peringkat ke-469 dunia. Capaian ini ditopang oleh pendapatan sebesar Rp545,4 triliun sepanjang 2024, tumbuh 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. PLN menjadi satu-satunya perusahaan utilitas asal Indonesia yang masuk dalam daftar korporasi terbesar global tersebut.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut capaian ini merupakan hasil konsistensi dan ketangguhan perusahaan dalam memperkuat daya saing di level internasional.

“Masuknya PLN ke dalam daftar Fortune Global 500 adalah bukti strategi transformasi kami membuahkan hasil. Ini bukan hanya pengakuan terhadap skala usaha, tetapi juga daya saing dan ketahanan bisnis PLN dalam menjawab dinamika global,” ujarnya.

Sepanjang 2024, volume penjualan listrik PLN mencapai 306,22 terawatt hour (TWh), naik 6,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumsi tersebut setara dengan Rp353,17 triliun.

Penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 persen. Konsumsi rumah tangga tumbuh 6,62 persen menjadi 130,43 TWh, sementara sektor industri naik 4,17 persen menjadi 92,28 TWh.

Darmawan menambahkan, kinerja keuangan PLN juga diperkuat efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio bisnis yang adaptif terhadap dinamika pasar global.

“Kami menerapkan efisiensi menyeluruh tanpa mengurangi kualitas layanan. Lewat digitalisasi sistem, penguatan struktur keuangan, dan inovasi layanan pelanggan, kami berhasil meningkatkan produktivitas sekaligus menekan beban operasional,” katanya.

Sejumlah indikator kesehatan keuangan PLN pun membaik. Debt to Equity Ratio (DER) tercatat sebesar 38,02 persen dan Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) meningkat menjadi 3,71 kali pada 2024.

Salah satu inisiatif penguatan sistem keuangan ialah program Cash War Room (CWR), yang mengintegrasikan pengelolaan anggaran, likuiditas, manajemen utang, dan valuasi aset. PLN juga menjalankan sejumlah strategi seperti spend control tower, centralized payment, dan centralized planning untuk menciptakan efisiensi dan visibilitas tinggi di seluruh lini keuangan.

“Dengan sistem centralized payment, kami dapat mempercepat proses pembayaran bahkan sebelum jatuh tempo. Ini berdampak langsung pada kesehatan finansial dan daya saing perusahaan,” ujar Darmawan.

Hingga akhir 2024, total aset PLN mencapai Rp1.772,4 triliun, naik 6,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan fundamental keuangan yang solid dan meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

PLN juga terus mengembangkan sistem digital untuk mempercepat kinerja dan memperluas jangkauan layanan. Selain memperkuat keandalan sistem kelistrikan nasional, langkah ini juga mendukung terbentuknya ekosistem energi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Kami tidak berhenti bertransformasi. Ke depan, kami akan terus mendorong inovasi, membangun ekosistem energi hijau, dan memperluas kerja sama internasional demi memastikan PLN mampu bersaing di panggung global dan menjadi motor penggerak transisi energi Indonesia,” tutup Darmawan. (Humas PLN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *