Timika, fajarpapua.com – Bibit jambu bol Papua (Syzygium jiewhoei) semakin diminati masyarakat luar daerah.
Hal ini terlihat dari pengiriman 41 batang stek jambu bol dari Timika menuju Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, melalui Bandar Udara Mozes Kilangin.
Sebelum diberangkatkan, petugas Karantina Papua Tengah melakukan pemeriksaan ketat untuk memastikan bibit terbebas dari hama maupun penyakit tumbuhan.
Pemeriksaan difokuskan pada batang dan daun untuk memastikan tidak membawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) seperti Mealybug yang berpotensi menular ke daerah tujuan.
Setelah dinyatakan sehat, bibit tersebut diberikan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-3) dan diizinkan melanjutkan perjalanan.
Kepala Karantina Papua Tengah, Anton Panji Mahendra, mengatakan tingginya minat terhadap bibit jambu bol Papua menjadi peluang ekonomi bagi petani lokal.
“Jambu bol Papua memiliki keunggulan tersendiri sehingga banyak dicari. Tugas kami memastikan distribusi berlangsung aman tanpa membawa OPTK,” ujarnya.
Musnahkan Jeruk Busuk
Selain pengawasan bibit, Karantina Papua Tengah juga memusnahkan media pembawa berupa buah jeruk yang tidak memenuhi persyaratan karantina.
Dari total 2.878 kilogram buah jeruk yang masuk melalui KM. Meratus Waigeo di Pelabuhan Amamapare, sebanyak 38,22 kilogram ditemukan dalam kondisi busuk akibat serangan cendawan.
Pemusnahan dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Langkah ini bertujuan mencegah risiko penyebaran OPTK ke wilayah Papua Tengah.
Kegiatan pemusnahan dihadiri oleh Ketua Tim Gakkum, drh. Ardhiana Nur Suryani, Ketua Tim Karantina Tumbuhan, Fatmawati Liliasari, S.P., serta perwakilan pemilik media pembawa.
“Setiap media pembawa yang tidak memenuhi persyaratan karantina akan ditindak sesuai aturan,” tegas Anton Panji Mahendra. (mas)