Oknum TNI Pengedar Uang Palsu Dilaporkan Kabur dari Rutan Sub Denpom Timika

Timika, fajarpapua.com – Oknum anggota TNI berinisial TMA alias R, tersangka peredaran uang palsu di Timika dikabarkan berhasil kabur dari Rutan Sub Denpom Timika.

TNA alias R yang ditangkap bersama seorang female disc jockey (DJ) Mayang alias AMS berkat laporan Manager Starlight Cafe ZM dan seorang supir berinisial ARSB pada tanggal 31 Agustus 2025 lalu dilaporkan kabur pada Senin (29/9) pagi dinihari.

Berdasar informasi yang diperoleh fajarpapua.com pada Selasa (30/9) menyebutkan, TMA alias R kabur setelah berhasil memotong jeruji ruang sel tahanan.

“Benar yang bersangkutan kabur dari ruang tahanan setelah memotong jeruji,” ujar salah seorang sumber yang enggan dipublikasikan.

Dengan fakta ini, kaburnya TMA alias R dari ruang sel tahanan diduga ada keterlibatan pihak lain yang menyuplai gergaji besi yang digunakan untuk memotong jeruji.

Selain TMA alias R, teman satu selnya yang juga oknum TNI yang informasinya terlibat dalam kasus penganiayaan hingga korbannya meninggal dunia juga ikut kabur.

Hingga saat ini, personil Sub Denpom Timika dan juga personil kesatuan tempat TMA alias R bertugas sedang memburu kedua tersangka.

Namun setelah dilakukan pengintaian disejumlah tempat termasuk di kamar kos tempat TMA alias R ditangkap bersama Mayang alias AMS keberadaannya belum diketahui.

Hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari Sub Denpom Timika maupun pihak berwenang yang menangani kasus tersebut.

Kronologi Pengungkapan Uang Palsu

Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman menjelaskan, penangkapan dilakukan tim Buser Reskrim Polres Mimika pada 31 Agustus 2025 setelah menerima laporan dari saksi ZM (manajer kafe) dan ARSB (sopir taksi).

Keduanya mendapati adanya transaksi mencurigakan menggunakan uang palsu di sebuah kafe di Jalan Budi Utomo, Timika.

“Setelah menerima laporan, tim mendatangi rumah kos pelaku Mayang. Saat diamankan, ia mengakui memiliki uang palsu yang diperoleh dari oknum TNI TMA alias R sebanyak 100 lembar. Sebagian uang itu dibuang di balkon kamarnya,” jelas Kapolres saat konferensi pers di Mako Polres Mimika, Mile 32, Kamis (18/9) lalu.

Penggeledahan di kamar kos pelaku menemukan 47 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu atau senilai Rp 4,7 juta. Polisi juga mendapati upaya pelaku membuang uang ke dalam kloset sebelum akhirnya terungkap.

Dalam pemeriksaan, Mayang mengaku uang palsu itu digunakan untuk membayar sewa mobil, menyawer DJ di sebuah kafe, dan membayar tagihan minuman.

Salah satu saksi, ARSB, juga mengungkap ia pernah diminta ke kamar kos pelaku, di mana ia bertemu TMA alias R yang menawarkan seikat uang pecahan Rp 100 ribu.

Saat diraba, saksi merasa berbeda dari uang asli sehingga hanya membawa beberapa lembar.

Kasus ini semakin terkuak setelah pelaku bertransaksi di sebuah kafe menggunakan tujuh lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu untuk membayar tagihan sebesar Rp699 ribu.

Dari hasil interogasi, TMA alias R diketahui memperoleh 480 lembar uang palsu dari seseorang berinisial S yang berdomisili di luar Timika.

Uang tersebut kemudian dibagi: 200 lembar dititipkan ke G, 100 lembar diberikan kepada Mayang, dan 180 lembar disimpan di salah satu kamar.

“Tersangka TMA mengaku mengenal S sejak setahun lalu. Pada Februari 2025, ia menerima kiriman uang palsu pecahan Rp 100 ribu sebanyak 480 lembar. Sejak 31 Agustus, oknum TNI ini telah kami serahkan ke Subdenpom Timika untuk diproses sesuai hukum militer,” kata AKBP Billy. (mas)