BERITA UTAMAMIMIKA

Disperindag Mimika Sudah Lakukan Operasi, Namun Harga Eceran BBM Masih Tembus Rp 40 Ribu Perbotol

849
×

Disperindag Mimika Sudah Lakukan Operasi, Namun Harga Eceran BBM Masih Tembus Rp 40 Ribu Perbotol

Share this article
Antrian BBM di salahsatu SPBU

Timika, fajarpapua.com — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika terus melakukan operasi pengawasan terhadap penjualan bahan bakar minyak (BBM) di tingkat pengecer.

Namun, meski langkah pengawasan telah digencarkan, harga eceran bensin di lapangan masih saja tinggi, bahkan mencapai Rp 40 ribu per botol air mineral besar untuk jenis Pertalite maupun Pertamax.

iklan

Kepala Disperindag Mimika, Petrus Pali Amba, menjelaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah operasi untuk menekan lonjakan harga di tingkat pengecer.

Namun, masyarakat masih memanfaatkan situasi kelangkaan BBM yang terjadi dalam sepekan terakhir untuk menaikkan harga jual.

“Kita sudah melakukan operasi, tapi masyarakat ini dengan berbagai macam cara memanfaatkan keadaan,” ujar Petrus, Selasa (7/10).

Disperindag juga menyoroti maraknya keberadaan Pertamini di wilayah Mimika.

Petrus menyebut, dinasnya hanya mengeluarkan rekomendasi terbatas untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan jumlah kuota kecil.

Karena itu, pihaknya kini sedang melakukan penelusuran terhadap sumber rekomendasi lain yang membuat jumlah Pertamini semakin banyak.

“Rekomendasi dari Disperindag sebenarnya hanya untuk UMKM dan jumlahnya kecil sekali. Tapi sekarang Pertamini semakin menjamur, jadi kita akan telusuri dari mana mereka mendapatkan rekomendasi,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, selain Disperindag, beberapa instansi lain seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan juga memiliki kewenangan mengeluarkan rekomendasi sesuai kebutuhan sektor masing-masing.

Sementara itu, Petrus memastikan kuota BBM di Mimika sudah kembali normal.

Menurutnya, antrean panjang di SPBU beberapa hari terakhir disebabkan oleh masyarakat yang belum sempat terlayani saat stok BBM sempat menipis.

“Hari ini kuota sudah normal kembali. Mungkin antrean masih terjadi karena kemarin banyak yang belum terlayani, tapi kami optimis besok sudah kembali normal,” ujarnya.

Disperindag Mimika berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan di lapangan guna menertibkan penjualan BBM eceran serta memastikan distribusi BBM berjalan sesuai harga dan ketentuan resmi. (ron)

Responses (6)

  1. Ahh lagu lama. Klu lagi kosong sibuk. Klu udah normal malas tau meski motor2 tangki besar bolak balik, mobil dgn tangki modifikasi bolak balik kuras SPBU. Semua bisa dicegah kalau benar2 kerja. Paling mudah pecat petugas SPBU yg main mata dgn pengecer

  2. Sebenarnya ada aturan Harga Eceran Tertinggi untuk smua kebutuhan yg pokok.
    Berani ga Pemerintah Daerah menindak tegas oknum yg menjual lebih dari HET, dan warga harus berani bersuara dan melaporkan para oknum ke Disperindag, karena smua ada aturannya,
    Masa di SPBU BBM kosong disamping SPBu TDK jauh dari lokasi banyak bbm botolan yg dijual.

  3. Sebenarnya ada aturan Harga Eceran Tertinggi untuk smua kebutuhan yg pokok.
    Berani ga Pemerintah Daerah menindak tegas oknum yg menjual lebih dari HET, dan warga harus berani bersuara dan melaporkan para oknum ke Disperindag, karena smua ada aturannya,
    Masa di SPBU BBM kosong disamping SPBu TDK jauh dari lokasi banyak bbm botolan yg dijual.

  4. Intinya pegawai yg di SPBU ada main debgan pengecer². Seharusnya pemilik SPBU susah mengetahui itu dari CCTV yang ada di sekitar SPBU. Atau mngkin baik nya setiap CCTV yg ada di SPBU bisa ter konenek dengan Dinas Pemda terkait. Agar bisa di monitor

Leave a Reply to Oknum Penjual BBM Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *