Timika, fajarpapua.com- Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XV Ngalum Kupel, Brigjen Lamek Alipki Taplo, dilaporkan tewas bersama tiga anggota pasukannya akibat ledakan bom aktif di wilayah Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (19/10).
Kabar tewasnya Brigjen Lamek Taplo dibenarkan oleh Wakil Pangkodap XV Ngalum Kupel, Kolonel Denius Wopka, melalui sebuah video pernyataan yang diunggah di kanal YouTube Hunter Bin.
Dalam pernyataannya, Denius menyebut insiden itu terjadi saat pasukan TNI melakukan penyergapan di lokasi yang diduga markas kelompok bersenjata pimpinan Lamek Taplo.
Menurut keterangan Denius, dalam operasi tersebut pasukan TNI diduga melontarkan granat ke arah markas TPNPB.
Granat itu sempat tidak meledak setelah jatuh di sekitar lokasi. Brigjen Lamek Taplo bersama tiga anggotanya kemudian berinisiatif menyingkirkan granat tersebut.
Namun, granat tiba-tiba meledak saat diangkat, menyebabkan ledakan kuat yang menewaskan Brigjen Lamek Taplo dan tiga anggotanya di tempat kejadian.
“Hari ini kami kehilangan Panglima Besar kami, Brigjen Lamek Alipki Taplo, yang gugur bersama tiga prajuritnya akibat ledakan bom,” ujar Kolonel Denius dalam video itu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI maupun dari juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, terkait insiden tersebut.
Brigjen Lamek Alipki Taplo dikenal sebagai tokoh utama TPNPB di wilayah Pegunungan Bintang yang memimpin sejumlah aksi bersenjata di sekitar Kiwirok dan Oksibil sejak beberapa tahun terakhir.
Profil Brigjen Lamek Alipki Taplo
Brigjen Lamek Alipki Taplo merupakan salah satu pimpinan penting dalam struktur Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di wilayah perbatasan Pegunungan Bintang.
Ia memimpin Kodap XV Ngalum Kupel, wilayah operasi yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Lamek Taplo dikenal luas sebagai tokoh lapangan yang aktif sejak awal 2010-an dalam berbagai aksi penyerangan dan penyergapan terhadap aparat keamanan di kawasan Oksibil, Kiwirok, dan sekitarnya.
Ia sempat beberapa kali muncul dalam video pernyataan perang terhadap pemerintah Indonesia, bersama sejumlah panglima lapangan lainnya.
Dalam struktur TPNPB, Lamek Taplo memegang posisi strategis karena wilayah Kodap XV dianggap sebagai salah satu basis terkuat kelompok tersebut di wilayah Pegunungan Bintang.
Ia juga dikenal memiliki pengaruh besar terhadap jaringan TPNPB di sepanjang perbatasan timur Papua. (mas)
Mampuss