Keerom, fajarpapua.com — Peristiwa kebakaran yang melanda dua unit ruko di Kampung Sanggaria, Arso 1, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom, pada Minggu sore (26/10/2025), kembali membuka sorotan terhadap minimnya fasilitas pemadam kebakaran di wilayah tersebut.
Api yang diduga berasal dari salah satu ruko milik Haji Tekad (63) itu dengan cepat membesar dan merambat ke bangunan di sebelahnya milik Eko (65). Keduanya sama-sama warga Kampung Sanggaria, Arso 1.
Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Warga bersama personel Polres Keerom berupaya keras memadamkan api secara gotong royong, dengan menggunakan dua mobil pikap bertandon air dan satu truk tangki seadanya.
Hingga api berhasil dikendalikan, tidak ada satu pun mobil pemadam kebakaran (damkar) resmi yang terlihat di lokasi.
Sejumlah warga menyesalkan lambatnya penanganan akibat ketiadaan fasilitas damkar.
“Kami hanya bisa bantu pakai ember, tangki air, dan selang seadanya. Kalau ada mobil pemadam, mungkin tidak separah ini,” keluh seorang warga yang turut membantu pemadaman.
Kondisi ini memperkuat kritik publik terhadap pemerintah daerah yang dinilai belum serius memperhatikan kebutuhan dasar perlindungan kebakaran di Keerom, terutama di kawasan padat seperti Arso Barat dan Arso Kota.
Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi Rahmantyo membenarkan kejadian tersebut dan mengapresiasi kesigapan masyarakat yang membantu proses pemadaman. Namun ia juga mengakui pentingnya dukungan sarana pemadam yang memadai.
“Begitu menerima laporan, personel kami langsung turun membantu proses pemadaman dan pengamanan di sekitar area kebakaran. Ke depan tentu kami harapkan ada sinergi dan kesiapan sarana yang lebih baik,” ujarnya, Senin (27/10).
Polres Keerom melalui Unit Reskrim dan Inafis kini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan sumber api. Dugaan sementara, kebakaran bermula dari korsleting listrik di dalam toko bangunan milik korban pertama.
Kebakaran ini bukan yang pertama di wilayah Keerom yang sulit dijangkau armada damkar. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kejadian serupa di Arso 2 dan Skanto juga ditangani secara swadaya oleh warga.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera menempatkan unit mobil pemadam kebakaran di setiap distrik rawan untuk mencegah kejadian serupa.
“Jangan tunggu ada korban baru bertindak. Kami butuh mobil pemadam di Keerom, bukan hanya di kabupaten,” ujar tokoh masyarakat setempat dengan nada tegas. (hsb)


 

 
 
 

innaliahi