Timika, fajarpapua.com — Partai Golkar Kabupaten Mimika resmi menggelar Musyawarah Daerah (Musda) II di Timika Provinsi Papua Tengah sebagai bagian dari langkah besar konsolidasi organisasi menuju Pemilu 2029.
Agenda politik penting ini dihadiri para kader terbaik dari delapan kabupaten se-Papua Tengah, sekaligus menjadi ajang pembentukan kepengurusan baru yang lebih solid dan visioner.
Musda II berlangsung di Hotel Horison Ultima Timika terasa istimewa dengan kehadiran langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang datang untuk memberikan semangat dan arah strategis bagi kader pohon beringin di tanah Papua.
Kehadiran Bahlil menjadi bukti nyata bahwa Mimika kini menempati posisi penting dalam peta politik nasional Partai Golkar.
Ketua Steering Committee Musda II, Julgagarin Numberi menyampaikan kegiatan ini tidak sekadar forum pemilihan pengurus, tetapi juga menjadi ruang memperkuat kesolidasi antar kader.
“Musda ini adalah momentum menyatukan seluruh kekuatan partai, baik struktural maupun fungsional agar Golkar bisa melangkah dengan satu komando menuju 2029,” ungkapnya.
Rangkaian Musda dimulai sejak awal November dengan pra-musda dan silaturahmi kader, kemudian puncaknya ditandai dengan pemilihan ketua dan pengurus baru.
Dalam forum tertinggi partai ditingkat kabupaten itu, seluruh peserta sepakat mempertegas arah perjuangan Golkar Papua Tengah untuk menatap masa depan dengan optimisme baru.
Kiprah Partai Golkar di Mimika bukan hal baru. Pada periode sebelumnya, kepemimpinan Eltinus Omaleng membawa partai beringin tetap eksis ditengah dinamika politik lokal.
Kini, wajah-wajah muda mulai muncul dan memberi warna baru. Salah satunya Primus Natikapereyau, putra asli Suku Kamoro yang telah ditetapkan DPP Golkar sebagai Ketua DPRD Mimika periode 2025–2030.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Golkar dalam mendorong kader lokal untuk tampil di garis depan.
“Kami ingin Golkar di Papua tumbuh dari akar, bukan hanya dari struktur,” ujar salah satu kader senior di sela kegiatan.
Dalam arahannya, Bahlil Lahadalia menekankan kekuatan Golkar bukan hanya pada mesin politik, tetapi juga pada kedewasaan dan integritas para kader.
“Golkar bukan partai yang berjalan dengan tekanan. Kita partai yang tumbuh dengan kesadaran, etika, dan kemampuan berpikir. Karena itu, mari kita jaga kekompakan, saling rangkul, dan menatap masa depan bersama,” pesannya.
Ia juga mengingatkan agar kader di daerah tidak mudah terpecah oleh kepentingan politik jangka pendek. Sebaliknya, konsolidasi harus terus digelorakan hingga ke tingkat kampung.
Musda II menjadi penanda semangat baru bagi Partai Golkar di Mimika dan Papua Tengah. Para kader yakin, dengan kepemimpinan yang solid dan strategi yang matang, Golkar akan kembali berjaya di Pemilu 2029.
“Musda ini bukan sekadar pergantian kepengurusan, tapi kebangkitan moral dan politik Golkar di tanah Papua,” ujar salah satu peserta Musda dengan penuh semangat.
Kebersamaan, loyalitas, dan kesadaran kader menjadi fondasi utama partai untuk meraih kemenangan.
Golkar Mimika kini melangkah pasti — dari Mimika untuk Papua, dan menuju Indonesia yang lebih baik di 2029. (moa)

