BERITA UTAMAMIMIKA

Peringati Hari Pahlawan ke-80, Polres Mimika Gelar Upacara Pengibaran Bendera

35
×

Peringati Hari Pahlawan ke-80, Polres Mimika Gelar Upacara Pengibaran Bendera

Share this article
Upacara pengibaran bendera memperingati Hari Pahlawan ke-80 di lapangan Mapolres Mimika, Senin (10/11).

TIMIKA, fajarpapua.com — Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-80 tahun 2025, Polres Mimika menggelar upacara pengibaran bendera di lapangan Mapolres Mimika, Senin (10/11).

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolres Mimika, Kompol Junan Pilitomo, dan diikuti oleh seluruh personel Polres Mimika.

iklan

Dalam upacara itu, turut dibacakan pesan-pesan para pahlawan bangsa, salah satunya dari pahlawan nasional Frans Kaisiepo yang mengatakan, “Tanah ini bukan milik segelintir orang, tetapi rumah bagi semua anak Indonesia.”

Dalam amanat Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf yang dibacakan oleh Wakapolres Mimika, disampaikan bahwa Hari Pahlawan menjadi momentum untuk menundukkan kepala dengan penuh hormat mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan bangsa.

“Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ujar Wakapolres membacakan amanat Mensos.

Dijelaskan, para pahlawan berjuang bukan demi kepentingan pribadi, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal — yakni generasi sekarang yang menikmati hasil perjuangan mereka.

Para pahlawan mengajarkan bahwa kemerdekaan tidak datang begitu saja, melainkan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan.

Dalam amanat tersebut juga disebutkan tiga teladan penting dari para pahlawan bangsa, yakni:

Kesabaran dalam perjuangan.
Para pahlawan sabar menempuh ilmu, menyusun strategi, dan membangun kebersamaan di tengah keterbatasan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa.

Mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan atau menuntut balasan. Mereka kembali ke rakyat untuk mengajar, membangun, dan melanjutkan pengabdian. “Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan,” ucapnya.

Pandangan jauh ke depan.
Para pahlawan berjuang untuk generasi penerus dan menjadikan perjuangan sebagai bagian dari ibadah. Darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam bagi bangsa ini.

Lebih lanjut disampaikan, perjuangan masa kini tidak lagi dengan bambu runcing, tetapi melalui ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama — membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, serta memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.

“Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya,” ucapnya.

Mengakhiri amanatnya, Wakapolres mengajak seluruh peserta upacara untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan bekerja lebih keras, berpikir jernih, dan melayani dengan tulus.

“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, kini giliran kita menjaga agar api perjuangan ini tidak pernah padam — dengan bekerja, bergerak, dan berdampak,” tegasnya.
(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *