Timika, fajarpapua.com
Setelah sempat tutup beberapa hari karena adanya kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke Timika, terlihat sejak tiga hari terakhir judi toto gelap alias togel kembali beroperasi di wilayah Timika dan sekitarnnya.
Dari informasi sementara yang dihimpun Fajar Papua, judi togel Timika dibackingi tiga bandar berinisial V, S dan I. Diperkirakan ketiganya meraup untung dari pembelian nomor togel yang dilakukan warga Timika mencapai miliran bahkan belasan miliar setiap harinya.
Bapak W, salah seorang penjual togel yang melayani pelanggan di seputaran Timika Indah, Jalan Belibis hingga Jalan Kaimana kepada fajar Papua Senin (7/9) mengungkapkan, dirinya memang sempat menutup usahanya selama tiga hari.
“Ya, bos suruh tutup sementara katanya ada kunjungan dari pusat,” katanya.
Namun dari pantauan awak media sudah beberapa hari ini kios togel milik Bapak W yang hanya terdiri dari kursi dan meja kecil itu terlihat beroperasi kembali.
Bahkan pada Senin malam, nampak kios tersebut ramai dikunjungi para peminat “kalkulator mimpi” meski jam menunjukan pukul 22.00 WIT.
Sementara pada Senin siang, Fajar Papua yang kebetulan melintas di Jalan Samratulangi mendapati dua orang penjual togel sedang menunggu pembeli di kios milik mereka yang terletak di salah satu lorong.
Sekilas nampak, kertas ramalan, tafsir dan angka shio yang keluar ditempel rapi di dinding tripleks.
Aktifitas jual beli togel juga kembali nampak di sekitaran Timika Indah. Kios togel yang beberapa hari lalu tergembok sudah nampak kembali aktivitasnya.
Anehnya aktifitas penjualan togel ini seakan mendapat perlindungan dari semua pihak. Hal ini terbukti dari tidak tersentuhnya para pelaku penjualan togel dari tindakan hukum.
Lebih aneh lagi, para penjual Togel dan bahkan pelaku perjudian lainnya tersebut seakan menjadi sosok ‘The Untouchable” seperti dalam film Al Capone. Hal ini karena mereka berani membuka usaha ilegalnya secara terang-terangan dan terkesan melecehkan aparat hukum yang tidak berdaya menindaknya.
Hebatnya lagi lembaga swadaya masyarakat, lembaga keagamaan, lembaga adat, tokoh masyarakat dan bahkan media massa juga jarang menyuarakan penolakan terhadap bisnis haram ini.
Sehingga tidak heran, togel dan bisnis perjudian lainnya di Timika tumbuh subur dan tidak takut beroperasi.(mas)
