BERITA UTAMA

7 Bulan Bertahan di Zona Hijau, Akhirnya Covid 19 Bobol Pertahanan Asmat

pngtree vector tick icon png image 1025736
3
×

7 Bulan Bertahan di Zona Hijau, Akhirnya Covid 19 Bobol Pertahanan Asmat

Share this article
RSUD Asmat
UGD RSUD Asmat tempat perawatan pasien Covid 19.

Dari 19 pasien COVID-19 di Kabupaten Asmat, empat orang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, di mana kondisi mereka sekarang berangsur-angsur membaik.

Para pasien, sebelumnya sempat mengalami gejala penurunan kemampuan mencium aroma dan mati rasa.

ads

Sejauh ini belum ada pasien yang mengalami penyakit penyerta atau komorbit.

Mereka selalu dipantau secara ketat perkembangan kondisi kesehatannya oleh dokter spesialis.

“Tim medis kami berjaga selama 24 jam di RSUD Agats yang baru. Para tenaga kesehatan yang positif tidak boleh bepergian keluar sebelum dinyatakan negatif,” kata dia.

Melihat perkembangan angka penularan COVID-19 yang kian bertambah di Asmat, Yeeny mengatakan saat ini telah terjadi transmisi lokal dengan satu klaster penularan, yaitu di RSUD Agats.

“Yah, bisa kita sebut itu sebagai klaster,” ujarnya.

Temuan kasus COVID-19 di Kabupaten Asmat bermula saat sejumlah orang dilaporkan mengalami gejala klinis COVID-19, seperti penurunan kemampuan indra penciuman dan indra perasa.

Lantaran itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Asmat memutuskan melakukan pengambilan sampel spesimen usap dari para warga bergejala itu, untuk selanjutnya dikirim ke RSUD Merauke guna pemeriksaan PCR.

Saat bersamaan, delapan petugas kesehatan di RSUD Agats juga dilaporkan mengalami tanda dan gejala serupa sehingga dilakukan pengambilan sampel spesimen usap untuk dikirim ke RSUD Merauke.

“Ternyata delapan sampel yang kami kirim itu dinyatakan positif COVID-19,” kata Yenny.

Langkah selanjutnya yang ditempuh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Asmat, yaitu melakukan penelusuran kontak erat para pasien itu, terutama kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya, termasuk rekan kerja mereka di rumah sakit.

Kontak erat yang ditemukan berjumlah 54 orang dan semuanya menjalani tes usap. Hasilnya, 11 orang berikutnya juga dinyatakan positif tertular COVID-19.

Penanggung Jawab Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Asmat dr Steven Langi juga memastikan telah terjadi transmisi lokal penularan virus tersebut di daerah setempat, dengan ditemukannya kasus di beberapa tempat secara acak di Kota Agats.

“Setelah kami melakukan tracing, ternyata di masyarakat sudah ada gejala yang sama yaitu orang kehilangan kemampuan indera penciuman dan indera perasa. Kami menyimpulkan, ini sudah terjadi transmisi lokal di Asmat. Sampai sejauh ini kami belum menemukan adanya keterkaitan kasus yang terjadi di Asmat dengan kasus dari luar,” ucap dia.

Selain melakukan pelacakan kontak, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Asmat juga terus memperluas penyebaran informasi melalui Whatsapp dan layanan pesan singkat ke berbagai komunitas warga setempat.

Melalui penyebarluasan informasi itu, warga yang mengalami tanda dan gejala yang sama diharapkan dengan kesadaran sendiri mau memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Asmat masih menunggu hasil pemeriksaan gelombang ketiga sampel spesimen usap dari sejumlah orang yang telah dikirim ke RSUD Merauke.

Pihaknya terus bekerja secara solid sembari meminta dukungan dari berbagai pihak setempat dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di wilayah itu.

“Sampai sekarang kami harus kirim sampel spesimen swab untuk diperiksa di luar karena Asmat belum memiliki alat tes PCR. Tim kami harus terus melakukan ‘tracing’ (penelusuran) kontak, mencari, dan menemukan kasus untuk memutus mata rantai penularan kasus ini karena aktivitas masih terus berlangsung, baik perekonomian masyarakat maupun kegiatan pemerintahan,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *