BERITA UTAMAMIMIKA

Beli Lagi Kapal Fiber Rp 2,2 Miliar, Dinas Perhubungan Mimika Dinilai Hanya Hamburkan Keuangan Daerah

cropped cnthijau.png
7
×

Beli Lagi Kapal Fiber Rp 2,2 Miliar, Dinas Perhubungan Mimika Dinilai Hanya Hamburkan Keuangan Daerah

Share this article
Warga pesisir Mimika sangat bergantung pada moda transportasi sungai untuk mencari nafkah atau bepergian ke Timika. Tampak foto warga Timika Pantai dari dalam kapal motor.
Warga pesisir Mimika sangat bergantung pada moda transportasi sungai untuk mencari nafkah atau bepergian ke Timika. Tampak foto warga Timika Pantai dari dalam kapal motor.

Timika, fajarpapua.com – Rencana Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika membeli satu unit kapal fiber seharga Rp 2,2 Miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggap hanya menghamburkan keuangan daerah. Pasalnya, tiga unit kapal milik dinas tersebut saat ini hanya berlabuh begitu saja di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Pomako.

ads

Patrisus, warga Kamoro yang enggan disebutkan nama lengkapnya, kepada fajarpapua.com Rabu (26/5) mengemukakan, ada tiga unit kapal milik Dinas Perhubungan Mimika yang hanya berlabuh begitu saja di Pelabuhan Rakyat, yakni LCT Mumuika, KM Ipaya dan satu lagi kapal kayu.

“Kalau LCT Mumuika sesekali jalan, tapi kalau dua kapal lainnya itu hanya parkir saja, lalu saya dengar sekarang Dinas Perhubungan mau beli kapal Fiber lagi,” ujar Patris.

Menurutnya, KM Ipaya nyaris tidak pernah mengangkut warga sebab spek kapal motor tersebut terlalu mewah untuk ukuran warga.

“Makanya mereka tidak angkut warga karena tidak mungkin warga bawa karaka di kapal itu. Kami butuh kapal kayu, hanya saja kapal kayu milik mereka parkir saja di Pelra,” tandasnya.

Dia mengemukakan pihaknya pernah memberi masukan kepada beberapa petugas di Dinas Perhubungan agar menyerahkan pengoperasian kapal tersebut kepada pihak ketiga.

“Responnya tidak ada, malah dinas yang tangani, mungkin karena mereka mau kelola sendiri biaya perawatan mahal,” tukasnya.

Selanjutnya dia meminta Kejaksaan Negeri Timika memeriksa penggunaan keuangan di Dinas Perhubungan Mimika, terutama perencanaan yang hanya menghabiskan keuangan daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *