BERITA UTAMAMIMIKA

23 Orang Putra Asli Nawaripi Praktek Tehnik Pengelasan di Bengkel SMK Amamapare

cropped cnthijau.png
5
×

23 Orang Putra Asli Nawaripi Praktek Tehnik Pengelasan di Bengkel SMK Amamapare

Share this article
Siswa Amamapare
Siswa Amamapare

Mapurujaya, fajarpapua.com – Sebanyak 23 orang putra asli Kampung Nawaripi sejak Sabtu lalu mengikuti praktek latihan pengelasan yang dilaksanakan di Bengkel Kerja SMK Amamapare di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur, Sabtu (3/7).

Dosen Politeknik Amamapare dan Guru SMK Amamapare, Emanuel Aleksander Rettob, ST MT kepada fajarpapua.com mengatakan praktek tersebut sebagai tindak lanjut dari pelatihan teori yang dilaksanakan Jumat (2/7) di BLK Kampung Nawaripi.

ads

“Setelah mereka belajar teori dasar pengelasan, saat ini kita melakukan prakter las,” ujarnya.

Menurut Emanuel, ke 23 peserta dibagi dalam tiga kelompok BB yang memiliki tugas yang berbeda-beda.

Kelompok pertama belajar mengenai pengukuran, kelompok kedua belajar mengenai cara buka, pakai alat gurinda yang kecil dan pemotongan besi untuk pembuatan teralis jendela.

Sementara kelompok ketiga belajar soal pengelasan dan tatacara menggunakan peralatan mesin las yang benar.

‘Secara bergantian dan bergilir mereka belajar soal ukur mengukur, soal pegang gurinda kecil dan besar juga cara las,” jelasnya.

Dalam praktek tersebut kata Emanuel, secara umum peserta terlihat sudah memiliki kemampuan meski harus terus diasah.

Bahkan dalam.praktek tersebut, ketiga kelompok tersebut sudah mampu menyelesaikan 9 buah teralis jendela berukuran panjang 157 cm, dan lebar 50 cm.

“Para peserta sudah bisa las tapi harus terus asah kemampuan dan ketrampilan mereka sehingga mahir cara las,” ujarnya.

Sementara Direktur Politeknik Amamapare yang juga Kepala Sekolah SMK Amamapare Timika, Herman Dumatubun, ST MT mengatakan apa yang dilakuhan Emanuel Rettob bersama Kampung Nawaripi adalah bagian dari pengabdian masyarakat sebagai syarat penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Praktek hari ini baru awal dan para peserta mininal membutuhkan waktu satu minggu supaya mereka terbiasa pegang alat-alat yang ada. Dilihat dari semangat mereka luar biasa tinggal kita suport adik-adik Kamoro ini,” kata Herman.

Kepala Kampung Nawaripi, Norbertus Ditubun mengatakan, untuk meningkatkan sumberdaya manusia di Kampung Nawaripi pihaknya ingin berkerjasama dengan Politeknik Amamapare dan SMK Amamapare.

Norbertus menuturkan, antusias para pemuda asli Kampung Nawaripi untuk belajar mengelas cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dimana pada saat pelatihan teori hanya diikuti 15 orang tapi saat praktek membengkak menjadi 23 orang.(mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *