Timika,fajarpapua.com – Menteri Dalam Negeri RI, Dr Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten maupun kota menambah anggaran operasional instansi pengawasan yang ada di daerah.
Hal ini disampaikan Tito zoom meeting serta launching pengelolaan Monitoring Centre for Prevention (MCP) yang juga dihadiri oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh.
Kegiatan peluncuran MCP ini dilakukan secara virtual pada Selasa (31/8) yang diikuti oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Mimika.
Menurut Tito dengan program MCP ini, setiap daerah wajib memperkuat peran Inspektorat dari sisi pengembangan SDM, penganggaran dan juga peningkatan kapasitas para Inspektur.
“MCP merupakan program bersama Kemendagri, KPK dan BPKP. Untuk penerapan di daerah, silahkan Pemda berkoordinasi dengan perwakilan BPKP di daerah. Daerah juga harus memperkuat peran dan fungsi Inspektorat,” tegasnya.
Mantan Kapolda Papua ini juga meminta, setiap kabupaten maupun kota memiliki Inspektur yang mumpuni dalam pengawasan di lapangan.
“Jika mengalami kesulitan silahkan koordinasi dengan Kemendagri, KPK dan BPKP di Jakarta,” pinta Tito.
Dalam kesempatan itu Purnawirawan Jenderal Polisi itu meminta pengangkatan pejabat Inspektorat harus yang punya latar belakang dan kemampuan audit.
Terkait perintah Mendagri Tito tersebut, Kepala Inspektorat Kabupaten Mimika, Sihol Parningotan, SH MSi mengatakan pihaknya sudah mengusulkan pelaksanaan bimbingan tehknik (Bimtek) bagi Inspektur untuk peningkatan SDM mereka.
“Namun dalam dua tahun terakhir, Bimtek ini tidak bisa berjalan efektif karena pandemi. Untuk pengembangan SDM, memang kami prioritaskan bagi pemeriksa,” ujarnya.
Sementara mengenai penambahan anggaran untuk Inspektorat, Sihol mengungkapkan, pihaknya akan mengusulkan pada APBD Tahun 2022 mendatang.
“Kita berharap ebutuhan kedinasan termasuk pengembangan SDM bisa terjawab sehingga Inspektorat Mimika memiliki tenaga pengawas yang mumpuni,” tutupnya. (mar)