BERITA UTAMAMIMIKA

Pertikaian Dua Kelompok di Kompleks Jayanti Timika Dimediasi Polres Mimika, Ternyata Begini Kronologis Lengkapnya!

cropped cnthijau.png
9
×

Pertikaian Dua Kelompok di Kompleks Jayanti Timika Dimediasi Polres Mimika, Ternyata Begini Kronologis Lengkapnya!

Share this article
IMG 20211120 WA0007
Polisi mengamankan TKP di kompleks Jayanti Sempan.

Timika, fajarpapua.com – Pertikaian dua kelompok hingga saling lempar batu di Kompleks Jayanti, Kelurahan Sempan, Timika, Papua pada Jumat (19/11) malam akan dimediasi Polres Mimika, Sabtu (20/11) hari ini.

ads

Sebelumnya, pertikaian antar kelompok dipicu karena sengketa lahan yang berada di Irigasi. Selain itu emosi warga mudah tersulut karena diduga dalam keadaan mabuk minuman beralkohol.

Peristiwa awal terjadi sekitar pukul 22.00 WIT, sekelompok warga yang diduga mabuk melakukan pelemparan batu ke arah deretan kios di depan Lapangan Jayanti.

Warga di sekitar deretan kios tidak terima kemudian membalas lemparan itu. Di sela-sela aksi saling lempar berlanjut sebagian warga memalang jalan dengan beberapa kulkas bekas dari toko service.

Arus lalu lintas sempat terhenti. Tidak berlangsung lama Anggota Polisi dari Polres Mimika dibantu personil dari Polsek Mimika Baru mengamankan lokasi kejadian.

Meski sempat mengganggu arus lalu lintas, bentrok tidak berlangsung lama.

Kapolsek Mimika Baru, AKP Oscar Fajar Rahadian saat dikonfirmasi fajarpapua.com melalui whatsapp membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, mediasi akan dilaksanakan hari ini di Polres Mimika.

“Su aman, tadi malam gabungan Polsek Miru dan Polres Mimika sudah amankan, hari ini mediasi di Polres,” katanya.

Kanit Intelkam Polsek Mimika Baru, Ipda I Putu Dhyana yang berada di lokasi saat itu juga membantu menenangkan warga yang memanas.

“Ini masalahnya karena sengketa lahan di Irigasi. kita beri arahan semua pihak bertikai untuk ke Kantor Pelayanan Polres lanjut mediasi,” ujarnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka saat peristiwa pelemparan terjadi. Juga, tidak ada kerugian materil namun batu-batu yang dilempar nyasar masuk rumah warga.

Dijelaskan Dhyana, penyebab utama bukan karena dipicu minuman beralkohol, melainkan sengketa lahan.

“Itu hanya ‘bumbu-bumbu’ saja. Karena kita runut benang merahnya, itu karena kasus tanah,” pungkasnya. (rul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *