Timika, fajarpapua.com – Sejumlah warga Kampung Kimbeli, Banti I, Banti II, Waa dan Opitawak Distrik Tembagapura terlibat keributan di terminal Gorong-gorong, Selasa (21/12). Persoalan dipicu belum adanya bus PT Freeport Indonesia (PTFI) menjemput mereka yang hendak merayakan Natal dan tahun baru di kampung halaman masing-masing,
Warga mengaku kesal lantaran sebelumnya perwakilan dari masing-masing kampung telah menghubungi manajemen PTFI agar disediakan bus untuk pulang kampung. Namun, dari manajemen PTFI tidak memberikan kepastian. Akibatnya, warga melakukan aksi pemalangan dan pelemparan batu.
Mujur aksi itu tidak berlangsung lama setelah polisi turun lokasi kejadian.
Kabag Ops Polres Mimika, AKP Dionisius Vox Dei Paron Helan, S.I.K mengatakan warga berkeinginan merayakan natal di kampung masing-masing. Mereka telah menyurat ke manajemen PTFI sejak sebulan lalu agar disediakan kendaraan. Namun, mengingat manajemen PTFI juga punya aturan tersendiri maka diperlukan komunikasi dan membutuhkan waktu.
“Mereka sempat buat keributan dan pelemparan batu, untuk itu kita dari kepolisian datang memfasilitasi masyarakat dengan manajemen supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Kepolisian juga telah berupaya melakukan koordinasi bersama manajemen agar warga bisa pulang kampung masing-masing.
“Kami sudah koordinasi ke manajemen PTFI. Keputusan juga kembali kepada manajemen. Kami juga sampaikan kepada masyarakat melalui orang yang dituakan untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri, ” katanya.
Sehingga diharapkan warga tidak perlu melakukan aksi berkelanjutan seperti pengerusakan atau lainnya.
“Jangan juga sampaikan aspirasi dalam kondisi mabuk,” imbuhnya (feb)