Jakarta, fajarpapua.com- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Papua-Papua Barat, DPP Partai Golkar Azis Samual (AS), sebagai tersangka kasus pengeroyokan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama.
Penetapan tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya dilakukan usai menggali keterangan dari Azis semenjak Selasa (1/3).
“Hasil pemeriksaan, maka penyidik menetapkan AS sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, kepada wartawan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Azis Samual dipanggil dan diperiksa setelah penyidik mengantongi keterangan lima tersangka.
“Hasil peneriksaan kelima orang ini berkembang kepada pemanggilan kemarin, seorang saksi atas nama AS,” jelasnya.
Sementara Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, menambahkan, Azis Samual dijerat Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 170 KUHP dalam kasus ini.
“Perannya adalah yang bersangkutan disangkakan telah menyuruh para eksekutor untuk melakukan pengeroyokan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUH Pidana. Sedangkan tersangka sebanyak empat orang yang sudah diamankan kepolisian,” ujarnya.
Polda Metro Jaya juga masih membuka peluang untuk mengusut adanya dugaan pelaku lain yang terlibat dalam aksi pengeroyokan ini.
“AS saat pemeriksaan baik sebagai saksi maupun pemeriksaan tersangka, tidak mengakui menyuruh melakukan pengeroyokan,” kata Tubagus.
Seperti diketahui, Haris diketahui dikeroyok lebih dari tiga orang sesaat keluar dari mobil di halaman parkir sebuah tempat makan di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (21/2).
Haris dipukul pelaku menggunakan batu dan benda tumpul lainnya. Beberapa saat kemudian, para pelaku lalu kabur dengan menggunakan sepeda motor. (red)
