MAKANAN

Kiwirok, Kopi Dengan Cita Rasa Khas Tanah Papua

cropped cnthijau.png
21
×

Kiwirok, Kopi Dengan Cita Rasa Khas Tanah Papua

Share this article
kopi kiwirok
kopi kiwirok

Timika, fajarpapua.com – Salah satu jenis kopi yang terkenal di wilayah Papua adalah kopi Kiwirok. Kopi ini berasal dari daerah pegunungan Bintang, dan menjadi kopi arabikal primadona yang banyak dicari di Bumi Cendrawasih.

Pada umumnya, kopi arabikal banyak ditanam di daerah pegunungan tengah Papua yang memiliki ketinggian sekitar 1500-2000 meter diatas permukaan laut. Wilayah Kiwirok sendiri terdiri dari gugusan bukit dengan kemiringan lereng antara 45 sampai 49 derajat.

ads

suhu udara pada ketinggian tersebut sangatlah dingin mencapai 18-23 derajat celcius, intensitas cahaya matahari juga berkurang karena tertutup oleh kabut. Kopi Kiwirok masuk dalam kategori kopi spesial karena memiliki cita rasa  yang unik sehingga masuk dalam kategori cup of excellent. Bahkan rasa pada kopi Kiwirok tersebut tidak ditemukan di berbagai jenis kopi arabikal lainnya.

Beberapa cita rasa yang ditawarkan dari kopi Kiwirok diantaranya seperti berry, citrus, sweet potatoes, fruity, peach dan sugar cane. Namun dari beberapa cita rasa tersebut yang paling dominan adalah sweet potatoes, karena kebanyakan kopi ini ditanam secara tumpang sari dengan tumbuhan ubi jalar.

Proses pengolahan kopi Kiwirok tanpa bantuan mesin

Selain ditanam secara organik, dalam pemanenan dan pengolahan kopi Kiwirok juga masih dilakukan secara manual menggunakan tangan. Cita rasanya yang unik dan membuat siapa saja yang mencicipinya ketagihan terutama para kopi spesialty banyak mencari kopi Kiwirok dalam perhelatan PON XX Papua.

Tidak hanya diburu oleh para atlet, namun juga official serta para tamu PON Papua sebagai oleh-oleh. Namun untuk saat ini kopi Kiwirok cukup sulit ditemui, sebab karena situasi keamanan di sana yang belum memungkinkan untuk didarati pesawat kecil.

Hal ini disebabkan karena Kiwirok merupakan sebuah distrik yang hanya memiliki lapangan landasan pacu dengan ukuran 600 m x 18 m. Sehingga hanya dapat dijangkau oleh pesawat berbadan kecil dengan jumlah penerbangan sebanyak 1x dalam seminggu.

Namun penerbangan tersebut terhenti karena adanya gangguan oleh KKB yang mengakibatkan proses pengiriman kopi dari petani di Suku Ngalum. Namun dengan adanya gangguan tersebut justru secara tidak langsung telah mempopulerkan kopi arabikal Kiwirok lewat media pemberitaan. Meski sebenarnya kopi tersebut telah terkenal di kalangan pecinta kopi specialty

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *