Timika, fajarpapua.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan bantuan berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Makanan (Bama) untuk mendukung kegiatan ibadah rekonsiliasi masyarakat Kamoro (Mimika Wee) yang dilaksanakan pada Minggu (24/3) di Kokonao, Distrik Mimika Barat.
Bantuan dari PTFI diserahkan secara simbolis oleh Manajer Hubungan Institusi Lokal Divisi Community Affair, Ricardo Komul yang diterima Wakil Ketua I Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) Dominikus Mitoro di kantor Community Affair Kuala Kencana, Kamis (21/4).
Bantuan yang diserahkan antara lain BBM (bensin) 10.000 liter, oli 1000 liter, dan bahan makanan yang jika ditotal secara keseluruhan senilai Rp. 170.848.010,00.
Manajer hubungan institusi lokal Divisi Community Affair PTFI Ricardo Komul menjelaskan bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi PTFI terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat lokal suku Kamoro. Selain itu bantuan tersebut diberikan untuk menunjang suksesnya kegiatan tersebut.
“Atas dasar surat permohonan dari panitia pelaksana kegiatan rohani rekonsiliasi masyarakat suku Kamoro, yang kemudian disetujui untuk diberikan bantuan sesuai standar pemberian bantuan di PTFI. Bantuan tersebut untuk mensupport kegiatan masyarakat supaya berjalan dengan lancar dan berhasil baik.” ujarnya.
Dikatakan pemberian bantuan tersebut diserahkan melalui Lemasko sebagai lembaga resmi dari suku Kamoro, yang juga sebagai mitra dari PTFI.
“Jadi kami serahkan melalui Lemasko yang dipimpin oleh saudara Gergorius Okoare yang di dasari oleh MoU 2000 sebagai lembaga yang bermitra dengan PTFI. Kemudian Lemasko akan meneruskan kepada panitia pelaksana,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua I Lemasko yang juga sebagai Ketua Panitia Ibadah Rekonsiliasi Dominikus Mitoro mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena PTFI sangat mendukung kegiatan yang akan diselenggarakan oleh masyarakat suku Kamoro tersebut. Sehingga masyarkat sangat terbantu untuk bisa menghadiri kegiatan di Kokonao.
“Terima kasih kepada PTFI karena tidak tinggal diam untuk suksesnya kegiatan masyarakat suku Kamoro khususnya kepada Lemasko. Bantuan ini akan kita pergunakan untuk melayani masyarakat.” tuturnya.
Dominikus juga mengajak kepada masyarakat suku Kamoro mulai dari Nakai sampai Potowayburu untuk tetap menjaga hubungan baik dengan PTFI. Hal tersebut karena hubungan yang sudah terjalin antara PTFI dengan masyarakat suku Kamoro menurutnya sudah seperti hubungan antara orang tua dan anak, PTFI selalu ada untuk membantu masyarakat di Kabupaten Mimika khususnya suku Kamoro.
“Sampai di Kokonao saya akan sampaikan kepada masyarakat kalau PTFI tidak tinggal diam dalam suksesnya acara ibadah rekonsiliasi bersama ini. Mari sama-sama kita jaga PTFI agar bisa tetap beroperasi dengan lancar,” ungkapnya.
Dominikus Mitoro juga memberikan penjelasan singkat dari kegiatan Ibadah Rekonsiliasi suku Kamoro yang dipusatkan di Kokonao. Rekonsiliasi adalah salah satu dari tujuh Sakramen dalam Gereja Katolik, Sakramen Rekonsiliasi atau Pengakuan Dosa atau sering juga disebut Sakramen Tobat. Umat Gereja Katolik melakukan pengakuan dosa-dosa yang telah dilakukannya yang kemudian akan menerima pengampunan dosa. Melalui sakramen ini mereka juga sekaligus didamaikan dengan Gereja yang telah mereka lukai karena dosa-dosa mereka. (feb)